Liputanjatim.com – Dalam dinamika politik lokal yang kerap berubah, konsistensi dalam menepati janji politik menjadi hal yang jarang ditemui. Namun, unggahan sebuah flayer di grup Facebook HANDAL Center Kota Probolinggo dari akun Hijauku baru-baru ini menyuguhkan harapan baru: bahwa komitmen politik bisa tetap hidup meski tidak berkuasa.
Flayer tersebut menampilkan dua tokoh kunci dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kota Probolinggo yakni Habib Hadi Zainal Abidin dan Ktua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar. Dengan latar sederhana dan pesan yang lugas namun menyentuh, flayer bertuliskan “Bahkan dengan Kuliahmu Kami Masih Peduli,”.
Pesan itu mengiringi peluncuran program pendidikan tinggi gratis bertajuk “1 Keluarga 1 Sarjana”. Langkah inisiatif yang telah dijanjikan oleh pasangan HANDAL BERSINAR (Habib Hadi Zainal Abidin – Zainal Arifin) saat Pilkada 2024 lalu.
Meski tidak memenangkan kontestasi Pilkada, DPC PKB Kota Probolinggo tetap memilih menepati janji mereka dengan menjalankan program tersebut secara mandiri. Hal ini disampaikan oleh Ketua DPC PKB Kota Probolinggo, Abdul Mujib.
“Kami ingin membuktikan kalau program ini bukan sekadar janji kampanye,” ujar Mujib sapaan akrabnya ini, Sabtu (31/5/2025).
Mujib yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo menjelaskan, program ini dijalankan melalui kerja sama dengan Universitas Sunan Gresik. Kampus tersebut menyediakan lima fakultas dan 23 jurusan yang bisa dipilih oleh calon mahasiswa sesuai minat dan bakat mereka.
Dengan pilihan studi yang beragam, program ini diharapkan bisa menjawab kebutuhan pendidikan dan potensi generasi muda Kota Probolinggo ke depan.
Menurut Mujib, program ini bukan sekadar simbol politik. Lebih dari itu, merupakan upaya nyata memperkuat kualitas sumber daya manusia lokal.
“Jika tanpa APBD saja bisa, apalagi kalau program ini masuk dalam kebijakan resmi daerah. Akan jauh lebih besar dampaknya,” kata Mujib.
Ia menegaskan bahwa program ini bukan bentuk manuver politik belaka, melainkan komitmen moral dan kecintaan terhadap masyarakat.
“Kami ingin rakyat merasakan bahwa politik itu bisa memberi solusi nyata. Ini bentuk bakti, bukan janji,” lanjutnya.
Lebih jauh, Mujib berharap semua pihak, terutama para pemangku kepentingan di Kota Probolinggo, turut serta dalam mendukung program ini. Menurutnya, mencetak generasi unggul tidak akan mungkin tercapai tanpa investasi serius di sektor pendidikan.
“Kita tidak bisa bicara masa depan kalau hari ini kita abai pada pendidikan. Anak-anak muda harus diberi kesempatan,” pungkasnya.