Kesenian Rakyat Terjepit, Seniman Ludruk Protes

Seniman Ludruk Meimura saat berkunjung ke Komisi D DPRD Kota Surabaya

Liputanjatim.com – Makin terjepitnya tempat kesenian rakyat seperti Ludruk, Wayang Orang dan Ketoprak akibat agresifnya pembangunan, membuat para seniman memprotes kebijakan tersebut. Mereka mengingatkan pemkot Surabaya agar tidak lupa dengan jasa para seniman kesenian rakyat tersebut.

Salah satu seniman Ludruk, Meimura menyebutkan, tiga kesenian tersebut sudah ada bahkan sejak Indonesia belum merdeka. Dan, para seniman tersebut turut serta angkat senjata dalam perlawanannya terhadap penjajah.

“Saya kesini ingin mengingatkan supaya pemerintahan kedepan tidak lupa,” kata Meimura usai bertemu dengan Komisi D DPRD Kota Surabaya, Senin (31/8/2020).

Untuk itu, pelakon Besut-Rusmini ini meminta Pemkot Surabaya untuk membangun tiga gedung khusus untuk Wayang Orang, Ludruk dan Ketoprak.

Sebab, menurutnya gedung kesenian merupakan representasi simbol kecerdasan bangsa, khususnya warga Surabaya tentang bagaimana menghargai kebudayaan dan pembangunan karakter kebangsaan melalui pendekatan budaya.

“Kalau itu tidak ada saya khawatir generasi kita akan semakin jauh dengan simbol kebudayaan tadi. Meskipun gedung itu dalam kondisi buruk, proses regenerasi terjadi. Mereka melatih anaknya, membuat komunitas,” jelasnya.

Baca Juga: https://www.liputanjatim.com/punden-keramat-di-mojokerto-ternyata-candi-peninggalan-majapahit/

Meimura lantas mencontohkannya melalui kesenian Ludruk, yang terbangun dari spirit perlawanan dan spirit koreksi. Sehingga harus terpelihara agar generasi bangsa tetap kritis dan cerdas.

Pun halnya ketika Pemkot Surabaya sudah membangun gedung serbaguna megah, menurut Meimura, masih belum mampu merepresentasikan kekhasan seni tradisi.

“Memang gedung tersebut serbaguna dan megah. Namun tidak punya spesifikasi artistik untuk ludruk, Ketoprak dan Wayang Orang. Kalau para pakar tidak melihat spesifikasi itu, bangsa lain tidak punya, maka kita akan menjadi bangsa yang rugi nantinya,” tegas Meimura.

Kesenian Rakyat
Seniman Meimura saat Sosialisasi Penggunaan Masker

Menurut Meimura, Ludruk juga merupakan kekayaan tak benda yang melekat pada setiap seni tradisi. Karena penemuan logam belum terkenal hingga ke bangsa lain, kesenian Ludruk sudah memakainya. Sehingga logam menjadi musikalitas yang luar biasa.

“Makanya itu harus diingatkan terus, paling tidak ada gedung Ludruk yang dibuat setara dengan kabuki di Jepang. Bagaimana bangsa Jepang mentranformasikan menjadi sebuah ilmu baru. Dan Ludruk mampu, karena ada sembilan variabel yang melekat pada kesenian Ludruk. Mulai dari remo, bedayan, dagelan dan cerita macam-macam masuk didalamnya,” pungkasnya.  

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here