PKB Jatim Ingatkan Yenny Wahid: Prinsip Gus Dur dan Cak Imin Buat PKB Tetap Besar

Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Anik Maslachah saat ditemui awak media

Liputanjatim.com – Perseteruan dua tokoh NU, Gus Muhaimin Iskandar yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PKB dengan yenny Wahid mengundang perhatian netizen, utamanya di twitter. Sikap Yenny yang terlalu mencampuri urusan internal PKB membuat para kader dan loyalis partai yang didirikan PBNU itu geram.

“Kita mengimbau politisi yang surveinya tidak terlalu ngangkat jangan terlalu ngotot (maju Pilpres), yang paling utama ketua umum PKB itu tidak boleh kemudian mengambil posisi berseberangan dengan NU, kasian umat di bawah,” kata Yenny Wahid saat ditanya sejumlah wartawan seusai menjadi pembicara dalam acara Stadium General bertajuk ‘Antisipasi Gerakan Radikalisme dan Intoleran dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara’ di Kampus IPDN, Jatinangor, Sumedang, Kamis (22/6/2022).

Pernyataan tersebut pada akhirnya disikapi oleh Sekretaris DPW PKB Jawa Timur, Anik Maslachah. Menurutnya, tuduhan Yenny terhadap PKB berseberangan dengan NU merupakan tuduhan yang sangat aneh tidak. sebab hingga saat ini, saluran aspirasi politik warga NU adalah PKB.

“Karenanya kalau mbak Yenny bilang PKB jangan memusuhi NU, ini malah aneh bagi kami, kualat bagi kami karena yg memfasilitasi berdirinya PKB adalah NU, dan itu diputuskan di forum muktamar ke 30 di Lirboyo hingga saat ini pun belum dicabut,” ungkapnya.

Anik menjelaskan bahwa perjalan politik PKB hingga saat ini tidak pernah melanggar khittah NU. Bahkan prinsip-prinsip politik yang dijalankan oleh Gus Dur dan Gus Muhaimin membuat PKB tetap menjadi partai besar. Dua prinsip yang masih ada di bawah kepemimpinan Gus Muhaimin adalah kewajiban kader PKB kepada NU.

“Prinsip yg selalu ditanamkan oleh Gus Dur dan Gus Muhaiman pada kader PKB, yaitu wajib hukumnya seluruh kader PKB berkhidmah pada NU dan Menjaga, mempertahankan NKRI. Itulah yang menjadi landasan kami berjuang, baik kader yang berada di legislatif maupun eksekutif,” terang mantan Sekretaris IPPNU Jawa Timur itu.

dua prinsip itulah yang mendasari dirinya bersama kader PKB di legislatif dan eksekutif melakukan pengawalan berbagai program untuk NU secara organisasi dan program untuk kemaslahatan warga NU, seperti inisiasi  UU pondok pesantren, perda fasilitasi pengembangan pesantren, insentif madrasah diniyah, BPOPP dan berbagai program bantuan lainnya.

Tidak hanya itu, kebijakan alokasi anggaran program hibah untuk penguatan jamiyah NU seperti madrasah, rumah sakit, kantor NU dan badan otonom NU hingga tingkat kecamatan terus diperjuangkan oleh PKB setiap tahunnya. Bahkan, alokasi anggarannya pun tidak kurang dari Rp 300 M setiap tahun. “Tanyakan saja pada masyarakat partai apa yang paling sering menyapa dan mengawal kebijakan untuk NU,” imbuhnya.

Prinsip politik berkhidmat kepada NU yang dimotori oleh Gus Muhaimin itulah membuat seluruh kader PKB satu tekad untuk mengusung Gus Muhaimin maju sebagai calon presiden. “Kami bangga atas kepemimpinan Gus Muhaimin , karena sebagai nahkoda mampu membawa PKB menjadi partai besar di tengah beberapa pihak merongrong kebesaran PKB,” terang Wakil Ketua DPRD Jawa Timur itu.

“Harga mati bagi kader PKB mengantar Gus Muhaimin sebagai capres 2024, orang lain yang bukan kader ndak punya hak sedikitpun untuk intervensi bahkan melarang,” tegasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here