Inflasi Jawa Timur Juni 2025 Tercatat 2,02 Persen, Komoditas Pangan Jadi Pendorong Utama

0
Sumber Gambar : https://jatim.bps.go.id/

Liputanjatim.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur merilis data resmi statistiki pada 2 Juli 2025, yang menyatakan bahwa inflasi tahunan (year-on-year/y-on-y) Provinsi Jawa Timur pada Juni 2025 tercatat mengalami peningkatan sebesar 2,02 persen. Kenaikan ini didorong oleh berbagai faktor, terutama dari kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya.

Kepala BPS Jawa Timur, Dr. Ir. Zulkipli, M.Si, menjelaskan bahwa indeks harga konsumen (IHK) mengalami peningkatan dari 106,37 pada Juni 2024 menjadi 108,52 pada Juni 2025. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Tulungagung sebesar 2,76 persen, sementara yang terendah tercatat di Kabupaten Gresik sebesar 1,44 persen.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat inflasi tertinggi sebesar 2,51 persen dan menyumbang 0,70 persen terhadap total inflasi. Komoditas utama penyumbang inflasi kelompok ini antara lain beras (0,21%), kopi bubuk (0,11%), minyak goreng (0,09%), dan cabai rawit (0,07%). Di sisi lain, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menyumbang 0,65 persen dengan tingkat inflasi mencapai 9,96 persen.

Momentum perayaan Hari Raya Iduladha pada 6 Juni 2025 juga mendorong peningkatan permintaan bahan pangan di masyarakat. Beberapa komoditas seperti telur ayam ras, tomat, dan daging ayam ras mengalami inflasi bulanan. Secara month-to-month (m-to-m), inflasi Provinsi Jawa Timur tercatat sebesar 0,43 persen, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya.

Meski demikian, sejumlah komoditas mengalami deflasi dan menahan laju inflasi, seperti bawang putih (deflasi 7,42%), bensin (0,36%), dan tarif kereta api (6,91%). Stimulus diskon tiket kereta api nonsubsidi sebesar 30 persen yang berlaku sejak awal Juni turut berkontribusi dalam penurunan tarif transportasi.

Sementara itu, Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur juga menunjukkan tren positif, naik sebesar 2,75 persen dibanding Mei 2025, menjadi 112,39. Kenaikan ini didorong oleh subsektor hortikultura, terutama komoditas cabai rawit, tomat, dan bawang merah.

Dari sisi perdagangan internasional, kinerja ekspor Jawa Timur pada periode Januari–Mei 2025 meningkat 9,63 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kontribusi utama berasal dari industri pengolahan dengan andil mencapai 92,56 persen, terutama dari ekspor perhiasan/permata, tembaga, serta lemak dan minyak hewan/nabati.

Secara kumulatif hingga pertengahan 2025, inflasi year-to-date (y-to-d) tercatat sebesar 1,32 persen, masih berada dalam rentang target inflasi nasional 2,5 ± 1 persen. BPS Jawa Timur mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap fluktuasi harga pangan, cuaca ekstrem, serta ketidakpastian global yang dapat memengaruhi inflasi pada paruh kedua tahun 2025.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini