Liputanjatim.com – Curah hujan yang sangat tinggi yang mengguyur Kabupaten Jombang sejak Minggu malam hingga dini hari tadi menyebabkan sejumlah sungai meluap dan menggenangi permukiman penduduk. Akibatnya, 13 desa di Jombang terendam banjir, dengan ketinggian air bervariasi antara 5 cm hingga 150 cm.
Banjir terjadi di lima kecamatan di Jombang. Di Kecamatan Sumobito, banjir melanda permukiman di Desa Jogoloyo dengan ketinggian 20-30 cm, Desa Palrejo 30-50 cm, dan Dusun Talunkidul, Desa Balongsono 5-15 cm. Sementara di Kecamatan Kesamben, banjir menggenangi Dusun Sambigelar, Desa Pojok Kulon dengan ketinggian air mencapai 30-50 cm.
Di Kecamatan Mojowarno, banjir merendam jalan Dusun Mojodadi, Desa Selorejo setinggi 20 cm, serta jalan Desa Catakgayam setinggi 10 cm. Di Kecamatan Kudu, banjir menggenangi jalan Dusun Tapen Lor, Desa Tapen 5-10 cm, serta permukiman di Desa Bakalanrayung yang terendam dengan ketinggian air mencapai 30-50 cm.
Namun, banjir dengan dampak paling luas terjadi di Kecamatan Mojoagung, yang melanda lima desa. Di Desa Mojotrisno, jalan Dusun Sanan terendam air setinggi 10 cm, jalan Dusun Kagulan, Desa Janti setinggi 10 cm, dan jalan Dusun Badaran, Desa Mancilan dengan ketinggian air 5-15 cm. Desa Tejo mengalami genangan lebih tinggi, dengan ketinggian air mencapai 50-60 cm. Banjir yang paling parah terjadi di Desa Kademangan, di mana ketinggian air bervariasi antara 100-150 cm, menggenangi jalan desa dan pemukiman.
“Di Desa Kademangan, ketinggian (banjir) bervariasi 100-150 cm, yang menggenangi area jalan desa dan pemukiman,” jelas Plt Kepala BPBD Jombang, Wiku Birawa Felipe, Senin (9/6/2025).
Menurut Wiku, hujan deras yang turun sepanjang malam dan dini hari menyebabkan peningkatan signifikan pada debit sungai, yang tidak mampu menampung air sehingga meluap ke permukiman penduduk.
Banjir kali ini disebabkan oleh meluapnya sejumlah sungai besar yang membelah kawasan Jombang. Di Kecamatan Kudu, banjir disebabkan oleh meluapnya Sungai Marmoyo, sementara di Kecamatan Kesamben disebabkan oleh luapan Sungai Avur Mekikis. Banjir di Kecamatan Mojowarno terjadi akibat meluapnya Sungai Catakbanteng, sedangkan di Kecamatan Mojoagung dan Sumobito dipicu oleh luapan Sungai Gunting.
“Curah hujan dengan intensitas sangat tinggi membuat debit sungai mengalami kenaikan yang signifikan sehingga air meluap. Air sungai meluap menggenangi jalan desa dan pemukiman warga,” tambah Wiku.