Hipertensi Tak Kenal Usia, Remaja Harus Waspada!

0
Foto: @aladokter.com

Liputanjatim.com – Setiap tanggal 17 Mei, dunia memperingati Hari Hipertensi Sedunia, sebuah momentum penting untuk meningkatkan kesadaran global akan bahaya tekanan darah tinggi yang selama ini dikenal sebagai “silent killer.” Namun, peringatan tahun ini membawa pesan khusus: remaja pun kini mulai rentan terkena hipertensi, akibat gaya hidup modern yang tidak sehat.

Selama ini, hipertensi identik dengan penyakit orang tua atau usia lanjut. Namun berbagai studi terbaru menunjukkan tren yang mengkhawatirkan bahwa usia penderita hipertensi semakin muda, bahkan mulai muncul di kalangan remaja. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa lebih dari 1,3 miliar orang di dunia menderita hipertensi, dan banyak di antaranya tidak menyadari kondisinya.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, perubahan gaya hidup seperti kurang aktivitas fisik, konsumsi tinggi garam dan gula, stres berlebih, serta kurang tidur menjadi pemicu utama hipertensi dini. Remaja yang terbiasa dengan makanan cepat saji, minuman berpemanis, serta kebiasaan begadang dan minim olahraga, berisiko lebih tinggi.

Sebagai langkah pencegahan, ahli menyarankan agar remaja mulai rutin memeriksakan tekanan darah, menjaga pola makan sehat, aktif bergerak minimal 30 menit sehari, serta mengurangi paparan stres. Keluarga dan sekolah juga diimbau untuk turut berperan dalam edukasi dini soal risiko hipertensi.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi hipertensi pada kelompok usia 15 tahun ke atas di Indonesia mencapai 34,1%, dan sebagian besar tidak terdiagnosis karena tidak melakukan pemeriksaan rutin.

Peringatan Hari Hipertensi Sedunia menjadi pengingat bahwa pencegahan jauh lebih penting daripada pengobatan. Menjaga tekanan darah tetap normal sejak usia muda adalah investasi kesehatan jangka panjang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini