Gus Halim Apresiasi Peran Kelenteng Gudo dalam Merawat Toleransi

Liputanjatim.com – Kabupaten Jombang selama ini dikenal sebagai Kota Santri karena banyaknya pondok pesantren yang tersebar hingga ke pelosok desa. Namun, kota kelahiran Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini juga dikenal sebagai Kota Toleransi karena kuatnya nilai-nilai kerukunan antarumat beragama.

Salah satu bukti kerukunan tersebut dapat dilihat pada momen perayaan Hari Raya Imlek di Kelenteng Hong San Kiong yang terletak di Jalan Raya Wangkal, Desa/Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kelenteng yang menjadi tempat ibadah umat Tri Dharma ini tidak hanya menjadi pusat spiritual, tetapi juga simbol sejarah dan akulturasi budaya yang mengakar kuat di tengah masyarakat Jombang.

Kelenteng Hong San Kiong merupakan salah satu kelenteng tertua di Kabupaten Jombang. Ketua Yayasan Kelenteng, Toni Harsono, menuturkan bahwa berdasarkan cerita turun-temurun, kelenteng ini sudah ada sejak abad ke-18. Meskipun jejak tertulis awal kelenteng sudah tidak ditemukan, data kepengurusan mulai terdokumentasi sejak tahun 1928.

Mayoritas warga Tionghoa di Gudo berasal dari China Selatan. Mereka awalnya datang sebagai pedagang, salah satunya membawa patung Dewa Kong Tik Tjoen Ong, dewa keselamatan yang kini menjadi dewa utama di Kelenteng Hong San Kiong. Sebelum berdirinya kelenteng, patung tersebut hanya disimpan di wadah seng yang disebut ‘blek’. Karena itu, masyarakat sekitar dahulu menyebut tempat ini sebagai “Omah Blek”.

Arsitektur Kelenteng Hong San Kiong tampak megah dengan dominasi warna merah dan hiasan keemasan. Kelenteng ini menghadap ke utara dan di pintu masuknya terdapat patung Dewa Men Shen yang dipercaya sebagai penjaga pintu. Di dalamnya terdapat tiga dewa utama, yaitu Dewa Kong Tik Tjoen Ong, Dewa Hian Thian Siang Tee, dan Dewa Hok Tik Tjien Sien.

Menariknya, kelenteng ini tidak hanya dikunjungi oleh umat Tri Dharma, tetapi juga banyak masyarakat umum yang datang untuk melihat keindahan arsitekturnya atau sekadar berfoto.

Keberadaan kelenteng ini juga mendapat apresiasi dari tokoh nasional asal Jombang, Abdul Halim Iskandar atau Gus Halim. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kini menjabat sebagai anggota DPR RI sekaligus Ketua DPW PKB Jawa Timur itu menyatakan bahwa keberadaan Kelenteng Hong San Kiong menjadi simbol hidupnya toleransi dan keberagaman di Jombang.

“Saya sangat mengapresiasi eksistensi Kelenteng Hong San Kiong yang menjadi bagian penting dari sejarah, budaya, dan keharmonisan masyarakat Jombang. Ini bukti nyata bahwa keberagaman bisa berjalan berdampingan dengan damai,” ujar Gus Halim pada Sabtu (10/05/2025).

Apresiasi Gus Halim mempertegas reputasi Jombang sebagai wilayah yang bukan hanya religius, tapi juga terbuka dan menghargai keberagaman. Kelenteng Hong San Kiong menjadi cerminan bahwa perbedaan latar belakang budaya dan agama bisa saling melengkapi dalam harmoni kehidupan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here