Disdikbud Kota Malang Kembangkan Program Museum Keliling, Sasar SMPN 2 Malang

0
Kegiatan Museum Keliling Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Malang menyasar SMPN 2 Kota Malang (Anggara Sudiongko)

Liputanjatim.com Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang terus berinovasi dalam memperkenalkan warisan sejarah dan budaya kepada generasi muda. Salah satu inovasi tersebut adalah Program Museum Keliling, yang kini semakin berkembang pada tahun 2025. Program ini dirancang untuk mendekatkan pelajar dengan sejarah Kota Malang secara lebih interaktif dan praktis melalui kunjungan ke sekolah-sekolah.

Pamong Budaya Pertama Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Malang, Nurman Candra Setiansyah, menyampaikan bahwa tahun ini program Museum Keliling menyasar total 10 sekolah, yang terdiri dari lima SD dan lima SMP. Pada Rabu (14/5/2025), kegiatan keenam program ini digelar di SMP Negeri 2 Malang.

“Kami merencanakan 10 kegiatan, dan hari ini merupakan kegiatan ke-6. Kami membaginya menjadi dua kelompok: lima sekolah dasar dan lima sekolah menengah pertama,” jelas Nurman.

Program ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 2024 dengan cakupan lima sekolah sebagai uji coba. Menurut Nurman, antusiasme siswa saat itu sangat tinggi, sehingga Disdikbud memutuskan untuk memperluas jangkauan program pada tahun ini.

“Respon dari sekolah-sekolah yang kami kunjungi sangat positif. Hal itu mendorong kami untuk menambah jumlah sekolah yang terlibat pada tahun ini,” katanya.

Selain mengenalkan sejarah lokal, program ini juga memiliki dampak terhadap peningkatan kunjungan ke Museum Mpu Purwa. Pada 2024, museum tersebut mencatat peningkatan jumlah pengunjung dari 12 ribu menjadi 18 ribu orang. Meski tidak seluruhnya berasal dari peserta Museum Keliling, Nurman menyebut adanya tren positif setelah kegiatan ini dilaksanakan.

“Kami melihat banyak pengunjung baru yang datang setelah mengikuti Museum Keliling. Ini menunjukkan ada dampak nyata dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya sejarah,” ujarnya.

Tujuan jangka panjang dari program ini adalah agar para siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan sejarah, tetapi juga menjadi duta budaya yang dapat mengajak keluarga dan temannya mengunjungi museum.

Program ini juga dirancang sebagai upaya pelestarian budaya lokal di tengah era digital. Disdikbud Kota Malang terus berupaya menghadirkan inovasi dalam pelaksanaan Museum Keliling, termasuk melalui tayangan interaktif dan penggunaan media digital.

“Kami akan terus mengevaluasi kegiatan ini. Jika diperlukan, kami akan memperkenalkan metode baru agar kegiatan ini lebih menarik dan bermanfaat,” imbuh Nurman.

Dukungan terhadap program ini juga datang dari pihak sekolah. Rony Afrian, Humas SMPN 2 Malang, mengapresiasi kegiatan tersebut karena memberikan pengalaman langsung bagi siswa dalam memahami sejarah dan budaya.

“Kami sangat mendukung kegiatan ini karena mampu membangkitkan minat siswa untuk mengenal warisan budaya di sekitarnya, serta mendorong mereka untuk berkunjung ke museum,” ujarnya.

Dengan antusiasme yang tinggi dari sekolah-sekolah, Disdikbud Kota Malang berharap Program Museum Keliling dapat menjadi agenda tahunan yang terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi pendidikan sejarah di Kota Malang dan sekitarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini