Jakarta, liputanjatim.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan uang saku perjalanan kepada Ratna Sarumpaet sebesar Rp 70 juta untuk pergi ke konferensi ‘The 11th Women Playrights International (WPI) Conference 2018’ di Santiago, Chile. Uang saku tersebut diberikan karena Pemprov DKI Jakarta menganggap Ratna sebagai tokoh seniman teater internasional yang berprestasi.

“Kalau Disparbud memberikan rekomendasi ke seniman itu adalah hal yang biasa, nggak pilih kasih. Kalau memang prestasinya bagus, pasti kami rekomendasikan untuk dibantu, apakah dia akan konser di luar negeri mana, akan dibantu, selama anggaran ada,”  kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, Asiantoro, kepada detikcom, Jumat (5/10/2018).

“Untuk tiket, ada akomodasi dan uang sakunya sekitar kurang lebih Rp 70 juta-an,” imbuhnya.

Ia menjelaskan bahwa Pemprov DPK Jakarta mempunyai anggaran untuk seniman yang dianggap layak untuk diberangkatkan ke suatu acara internasional, bahkan untuk konser di luar negeri. “Kalau Ratna Sarumpaet kan memang senior, sudah senior dia ini. Tapi saya lagi nyari, kapan dia dikirim,” kata dia.

Sementara itu, Ratna mengaku bahwa dirinya pergi ke acara WPI Conference 2018 di Chile untuk memberikan pidato kebudayaan. “Saya akan membuka, memberikan keynote atau pidato kebudayaan dalam sebuah konferensi penulis naskah teater internasional. Rencananya saya hanya membuka. Tanggal 10 saya sudah balik,” terangnya.

Usaha Ratna Sarumpaet untuk pergi  Chile dicekal oleh pihak imigrasi dan kepolisian Indonesia saat di Bandara Soekarno-Hatta. Pencekalan itu dilakukan karana Ratna kini telah ditetapkan sebagai tersagka hoax  penganiayaan. Ia disangkakan dengan UU Peraturan Hukum Pidana dan UU ITE dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun.

“UU Nomor 1 Tahun 1946 dan Pasal 28 ayat 2 UU ITE,” kata Kasubdit Jatanras AKBP Jerry Siagian saat dimintai konfirmasi, Kamis (4/10).