Di Bawah Ancaman Impor Garam, Petani Garam Di Probolinggo Layak Bersuka Cita

Petani Garam di Probolinggo

Liputanjatim.com – Petani garam di Probolinggo layak bersuka cita dengan hasil panen kali ini yang melimpah. Sehingga mereka berharap pemerintah tidak membuka kran impor garam memasuki panen raya garam tahun ini.

Memang, harga garam untuk saat ini berada di kisaran angka Rp 650/kg. Namun, dengan dibukanya kran impor maka akan merusak harga pasar tersebut.

Ketua Kelompok Petani Garam, Kalibuntu Sejahtera 1, Suparyono berharap harga garam di pasaran yang relatif stabil tersebut tetap bertahan hingga panen raya garam tiba.

Dijelaskan Suparyono jika Pemerintah membuka kran impor garam, hal itu akan berdampak terhadap anjloknya harga garam di pasaran hingga Rp 250/kg. Akibatnya banyak petani rugi dan tidak bisa mendapatkan hasil apapun.

“Dulu harganya pernah anjlok setelah ada impor garam, dampaknya ya para petani garam merugi. Makanya banyak para petani garam meminta tidak ada impor garam lagi,” kata Suparyono, Senin (24/6/2019).

Dengan demikian, dikala harga garam sudah stabil para petani garam di Kabupaten Probolinggo bersuka cita. Apalagi setelah hasil produksi garam melimpah dan kualitas garam dalam kondisi stabil.

“Untuk kualitas air garam saat ini cepat tua, makanya panen bisa berkali-kali. Cuacanya mendukung, gak pernah hujan dan hembusan angin normal,” terangnya.

Hal senada diungkapkan petani garam lainnya bernama Rohim. Dirinya mengaku senang dengan hasil panen saat ini. Panas matahari yang bagus, membuat proses produksi garam menjadi lebih baik.

“Semoga panasnya terus menerus dan gak hujan, syukur-syukur harganya juga bagus nanti ke depannya,” tandasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here