Beberapa Poin Fraksi PDIP DPRD Jatim untuk RPJP 2025-2045

Liputanjatim.com – Ketua Fraksi PDIP DPRD Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno memberikan beberapa catatan dari Fraksi PDIP untuk Rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2025-2045 yang tengan disusun Pemprov Jatim.

Catatan untuk RPJP tersebut kata Untari yakni, pertama soal pendidikan dan pemerataan pembangunan.

“Kalau kita masih berbicara zonasi, setiap kecamatan harus punya SMA atau SMK biar ada keadilan. Karena terutama yang punya hutan kayak Banyuwangi, Malang, Bojonegoro kan jauh-jauh. Kalau di situ tidak ada, kemudian akan menimbulkan problematika tersendiri bagi masyarakat,” kata Sri Untari, Selasa 28 Februari 2024.

Selanjutnya, poin yang perlu dilaksanakan lanjutnya yaknu penyelesaian Jalur Lintas Selatan (JLS). Jalur ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan Jatim yang selama ini tertinggal.

“Jalur Lintas Selatan itu harus kita tuntaskan, karena itu sangat mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah selatan. Karena (wilayah) tengah dan utara sudah, tinggal selatan,” katanya.

Untari juga meminta adanya kebijakan terpadu untuk daerah penyangga (buffer zone) seperti di wilayah Malang Raya. Hal ini untuk menghindari masalah seperti persoalan sampah maupun lingkungan.

“Jadi bagaimana klasterisasi wilayah supaya kemudian muncul pembangunan yang terintegrasi (integrated policy) tiap-tiap wilayah,” tegasnya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga meminta agar pemerintah memberikan atensi pada permasalahan Sungai Brantas dan sekitarnya khususnya terkait pemeliharaan dan perawatan sungai. Sebab menurutnya pemerintah daerah tidak bisa bicara banyak terkait Sungai Brantas. “Karena DAS (Daerah Aliran Air) Brantas merupakan wilayah provinsi,” katanya.

“Ketika terjadi banjir, mereka yang akan disalahkan, tapi ketika ingin membenahi hunian di bantaran sungai, itu susah karena tanahnya tidak boleh dihuni,” sambungnya.

Pihaknya pun mengusulkan agar pemeliharaan dan perawatan Sungai Brantas diserahkan kepada kabupaten/kota setempat supaya lebih efektif. “Karena tangannya provinsi juga tidak menjangkau,” pungkas politisi Malang ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here