Banjir Rob Landa Pesisir Surabaya, BMKG Peringatkan Potensi Hingga 28 Juni

0

Liputanjatim.com – Fenomena banjir rob kembali terjadi di sejumlah wilayah pesisir Surabaya. Genangan air laut yang naik akibat pasang maksimum menyebabkan gangguan aktivitas warga, terutama di kawasan permukiman dan jalur transportasi. 

BMKG memperingatkan masyarakat agar tetap waspada, karena potensi banjir rob diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir Juni 2025.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Maritim Tanjung Perak, Sutarno, menjelaskan bahwa kondisi ini berkaitan erat dengan fase bulan baru dan bulan purnama.

“Banjir rob yang terjadi ini biasanya diperhadapkan oleh gravitasi bulan yang terjadi di awal bulan serta fase bulan purnama. Banjir rob periode ini diperkirakan terjadi mulai tanggal 23 Juni hingga 28 Juni nanti,” ujar Sutarno, Kamis (26/6/2025).

Ia menambahkan bahwa banjir rob berpotensi memicu gangguan di berbagai sektor yang bergantung pada kondisi cuaca dan pasang surut air laut.

“Genangan yang ditimbulkan banjir rob bisa mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan serta pesisir, aktivitas petani garam dan tambak, sampai kegiatan bongkar muat di pelabuhan,” jelasnya.

BMKG pun mengingatkan masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di sekitar wilayah pesisir agar lebih berhati-hati.

“Kami imbau masyarakat menghindari wilayah genangan banjir rob sebab airnya yang bersifat korosif,” imbaunya.

Di kawasan Jalan Kalianak, Morokrembangan, banjir rob dilaporkan merendam puluhan rumah warga hingga setinggi 50 cm. Air pasang dari laut menyusup ke dalam gang-gang sempit dan menyebabkan jalanan tergenang.

Warga setempat, Asbiansyah, mengatakan bahwa banjir rob kini semakin sering terjadi dalam satu tahun terakhir.

“Satu tahun belakangan sering datangnya. Satu bulan bisa sampai tiga kali (banjir rob). Ini datangnya dari air laut dan yang kena imbasnya dari wilayah Kenjeran, Kalimas sampai ke Kalianak ini,” ujarnya.

Ia juga menyoroti dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh air laut terhadap properti dan kendaraan.

“Mungkin nanti ada pembenahan dari pemerintah, pengerukan karena (air banjir rob) ini merusak, air laut ini uapnya itu merusak tembok, dan airnya kalau kena kendaraan jadi membekas kalau tidak cepat dicuci, bisa rusak semua barang yang kena,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini