
Liputanjatim.com – Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid, mengungkapkan bahwa pendirian Universitas Sunan Gresik (USG) dilakukan melalui proses yang sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Dalam audiensi bersama Mendiktisaintek Brian Yuliarto, Jazilul menjelaskan bahwa USG dibentuk melalui penggabungan dua perguruan tinggi, yaitu Akademi Kebidanan Mandiri di Gresik dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nasional Indonesia (STIENI) Jakarta.
“Terima kasih kepada Pak Mendiktisaintek yang telah menerima kami dan memberikan waktu khusus untuk audiensi sekaligus memberikan masukan-masukan untuk penuntasan proses perizinan USG,” kata Jazilul Fawaid di Gedung Kemendiktisaintek, Jakarta, Senin (28/5/2025).
Gus Jazil, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa seluruh tahapan administrasi yang dipersyaratkan oleh Kemendiktisaintek telah dipenuhi, termasuk mengunggah semua dokumen yang diperlukan ke sistem yang ditetapkan.
“Kami juga mengundang langsung Pak Mendiktisaintek untuk datang ke Gresik guna melihat langsung sekaligus meresmikan Kampus USG,” harapnya.
Kehadiran Jazilul bersama jajaran civitas akademika USG dalam audiensi ini menunjukkan komitmen kuat untuk mempercepat operasionalisasi kampus baru tersebut. “Sebagai kontribusi nyata dalam mencetak sumber daya manusia unggul, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto menjadikan Indonesia sejajar dengan negara-negara maju,” tegasnya.
Senada dengan Mendiktisaintek Brian Yuliarto, mengatakan bahwa ini merupakan bentuk nyata keterlibatan dan kontribusi masyarakat dalam mewujudkan cita-cita Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan Indonesia sejajar dengan negara-negara maju lainnya di dunia. “Partisipasi peran serta bapak ibu, baik perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta membantu menghasilkan sumberdaya manusia yang unggul,” ujar Brian.
Dikatakan Brian, riset maupun berbagai kajian yang dilakukan perguruan tinggi baik PTN maupun PTS dapat berjalan beriiringan untuk mendukung langkah Presiden Prabowo dalam mengembangkan kemajuan industri di Indonesia. “Presiden ingin membuat Indonesia sejajar dengan negara maju. Untuk langkah itu membutuhkan industri maju dan yang menjadi bahan bakarnya adalah sumber daya manusia unggul dan riset serta inovasi,” urainya.
Kehadiran perguruan tinggi baru seperti USG, kata Brian, patut diapresiasi sebagai salah satu komponen bangsa yang mau bergerak aktif dalam mengembangkan universitas. “Kita berharap bisa sinergi agar bisa menjadi solusi bagi permasalahan di sekitar kita dan jadi motor penggerak ekonomi,” paparnya.
Dikatakan Brian, saat ini angka partisipasi kasar (APK) di Indonesia masih berada di angka 32%. Dia berharap keterlibatan swasta dalam mendirikan perguruan tinggi bisa membantu meningkatkan APK di Indonesia menuju 39%.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyatakan dukungan penuh atas pendirian USG dan berjanji membantu mempercepat proses perizinan. Bahkan, ia telah memerintahkan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Khairul Munadi untuk mengawal langsung proses tersebut.
“Secara prinsip kita akan membantu mempercepat proses perizinan kampus ini, nanti akan saya pantau,” paparnya.