Liputanjatim.com – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Anik Maslachah bersama Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI-NU) Kabupaten Sidoarjo menggelar bakti sosial dengan membagikan sembako untuk warga terdampak covid-19 di Desa Sidodadi Kecamatan Taman Sidoarjo, Minggu (17/01/2021). Kegiatan pembagian sembako tersebut sebagai bagian dari penguatan ketangguhan masyarakat di tengah pandemi covid-19.

Anik Maslachah mengatakan bahwa kegiatan pemberian bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Nahdlatul Ulama yang diwakili oleh LPBI-NU kepada masyarakat. Kesadaran akan dampak ekonomi akibad covid-19 harus dilakukan secara gotong royong, termasuk juga pencegahan penyebaran covid-19 yang kini kembali tinggi.

“Kami bangga, NU bisa bersama-sama pemerintah dalam penanggulangan covid-19. Karena saya yakin, pemerintah saja tidak akan cukup dan tidak akan mampu. Upaya pemerintah dan NU saja tanpa kerjasama dari masyarakat juga tidak akan mampu. Sebab itu harus bersama-sama dan gotong royong pencegahan covid-19,” ungkap Sekretatis DPW PKB Jawa Timur itu.

Dalam kesempatan tersebut, politisi asal Sidoarjo itu mengajak warga yang hadir untuk menjalankan protokol kesehatan setiap berkegiatan di luar rumah, utamanya saat ke pasar dan juga saat beraktivitas bersama warga yang lain.

Sementara itu, Ketua LPBI NU Sidoarjo Nur Muhammad Sholehuddin menyampaikan program penguatan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi covid-19 menyasar para fakir miskin, perempuan kepala keluarga dan warga yang kehilangan pekerjaan karena dampak covid-19.  Progam tersebut kata Sholeh, fokus pada masyarakat yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

“Kita data dulu menggunakan aplikasi dan warga langsung datang kelokasi saja. Karena data kami sudah detail, termasuk nama, NIK dan foto wajah penerima,” imbuhnya.

Selain kegiatan memberikan bantuan, LPBI NU Sidoarjo juga rajin dalam mensosialisasikan protokol kesehatan pencegahan covid-19 setiap Minggu di lokasi yang menjadi pusat keramian seperti pasar, masjid dan juga ibu-ibu pengajian. Tidak hanya itu kata Sholeh, pihaknya juga menyediakan Hand Washing portable sebagai media cuci tangan di berbagai titik keramain.

“Program ini juga memantau seluruh warga secara berkala dengan jadwal yang telah kita tentukan. Pokja kita di masing-masing RW memantau seluruh warga,” pungkasnya.