Liputanjatim.com – Untuk mewujudkan janji politiknya, Bupati Pamekasan Badrut Tamam mengajak seluruh elemen mulai dari rakyat pamekasan hingga pemerintahan seperti pimpinan dan anggota legislatif serta Pimpinan Organisasi Daerah (OPD) setempat untuk menyamakan persepsi membangun Pamekasan makmur dan berkeadilan.

“Prinsipnya, program yang diawali biasa saja maka tidak akan menuai hasil luar biasa pula. Seperti di Banyuwangi, ada beberapa program yang sempat menuai kritikan, tapi sesudah tiga tahun mendapat apresiasi dari rakyat, seluruh stakeholder bahkan tokoh sentral,” kata Ra Badrut, sapaan akrabnya, kepada awak media, Senin (1/7/2019).

Karena, sambung Ra Badrut, dirinya menjadi Bupati merupakan wasilah (perantara) untuk mewujudkan kemakmuran bagi masyarakat Pamekasan.

“Jadi ikhtiar ini, kita bersama berkomitmen merancang program-program itu. Kami bersama Pak Wabup menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati tidak ubahnya sebagai wasilah (perantara), yakni mengabdi kepada rakyat lebih nyata dan lebih konkrit,” tambahnya.

Untuk itu, Bupati muda dari PKB itu akan selalu berpedoman kepada kesejahteraan masyarakat Bumi Gerbang Salam tersebut ketika menggagas berbagai program pemerintahannya.

“Kami Pro pertumbuhan, bukan bersifat mengelompok. Orientasinya pertumbuhan berkemakmuran yang berkeadilan hingga ke desa-desa,” tegasnya.

“Semisal gagasan (desa) tematik, hal itu kami lakukan semata-mata demi pertumbuhan yang merata untuk program percepatan reformasi birokrasi kita,” timpalnya.

Sebagai upaya merealisasikan berbagai program yang digagasnya, tambah Ra Badrut, dirinya terbuka untuk berdiskusi dengan berbagai pihak demi mewujudkan Pamekasan Hebat, Bhejre, Rajjhe tor Parjhuge.

“Ikhtiar kami membangun Pamekasan yang kompatebel, memang sedikit ekstrim dan dianggap tidak biasa. Namun jika kita semua duduk bersama berdiskusi merancang program pembangunan yang konkrit dan nyata tentunya bakal menjadi harapan baru bagi rakyat Pamekasan,” pungkasnya.