Jakarta, Liputanjatim.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan epidemi obesitas anak dan remaja sudah pada ambang, ini sudah tidak dapat di sepelekan lagi. Dari data menyebutkan tinggkat populasi anak dan remaja yang mengalami obesitas meningkat hingga 10 kali lipat kurun waktu 40 tahun.

“Dalam waktu 40 tahun, populasi anak dan remaja di dunia yang mengalami obesitas naik dari 11 juta menjadi 120 juta,” kata Majid Ezzati, peneliti dari Imperial College London School of Public Health, yang juga bekerja di WHO, dikutip dari Reuters.

Dari penelitian Ezzati menghasilkan, 8 persen populasi anak dan remaja dikategorikan obesitas saat ini. Sementara 213 juta anak dan remaja lainnya telah mengalami kelebihan berat badan, sumber factor utama risiko mengalami obesitas.

Negara-negara Eropa Utara, Amerika Serikat, dan negara mapan lainnya memiliki total anak dan remaja obesitas tertinggi. Namun peningkatan terbanyak terjadi di Asia dan negara-negara berkembang lainnya, pengidap obesitas anak dan remajanya tergolong mengkhawatirkan.

“Pada 2022 akan ada lebih banyak anak yang obesitas dan kelebihan berat badan daripada anak dengan berat badan kurang,” tutur Ezzati.

Penyebab tingginya angka obesitas pada anak dan remaja sangat beragam diantaranya. Lingkungan berubah, sehingga pola makan, bahan makanan, porsi makan hingga pola konsumsi orang ikut berubah, terutama ketersediaan makanan instan dan cepat saji dengan nutrisi rendah namun harga murah, hingga aktivitas fisik anak dan remaja yang semakin sedikit.(JF)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here