Liputanjatim.com – Wakil Ketua MPR RI Rusdi Kirana menyatakan keprihatinan mendalam atas maraknya penyebaran dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) di Indonesia. Menurutnya, yang paling memprihatinkan adalah karena penyalahgunaan narkoba cukup banyak menyasar kalangan muda, termasuk para pelajar.
Mengacu pada data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah pengguna narkotika di Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 3,3 juta orang, yang mayoritas adalah masyarakat usia produktif antara 15-49 tahun.
“Sebagai orangtua, satu hal yang paling saya takuti adalah kalau anak kita menggunakan narkoba karena kalau anak kita terlibat narkoba, apapun yang kita lakukan seperti tidak ada gunanya. Bahkan, ada orangtua yang bunuh diri karena anaknya terlibat narkoba,” ungkap Rusdi Kirana saat melakukan kunjungan spesifik terkait pengawasan penegakan hukum bidang narkotika di Mapolda Jawa Tengah bersama dengan Polda, Kejati, dan BNNP Jateng, Kamis (8/5/2025).
Anggota Komisi III DPR RI itu juga mengaku kaget dengan semakin beragamnya modus penyebaran narkoba, termasuk melalui paket pengiriman online dan munculnya berbagai jenis narkoba baru. “Saya kaget mendengar sekarang ada narkoba jenis tembakau Gorilla,” katanya.
Sebagai politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus pengusaha maskapai penerbangan, Rusdi Kirana menegaskan siap berkolaborasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) mulai dari Kepolisian, Kejaksaan, hingga BNN untuk menanggulangi penyalahgunaan narkoba.
“Saya punya armada dan juga ribuan karyawan yang bisa digunakan sebagai agen untuk sosialisasi pencegahan penggunaan narkoba,” ujarnya.
Lebih jauh, CEO Lion Air Group itu juga menekankan pentingnya pencegahan dini. “Silahkan armada saya digunakan branding untuk sosialisasi pencegahan narkoba,” tuturnya.
Rusdi Kirana bahkan mengajak pihak Kepolisian dan BNN untuk bekerjasama dengan Lion Parcel agar para karyawan perusahaan jasa pengiriman bisa turut membantu mencegah peredaran narkoba yang mungkin diselundupkan melalui paket-paket kiriman.
“Kadang karyawan tidak mengetahui modus pengiriman narkoba lewat paket. Kita punya X-ray silakan bisa dimanfaatkan, disosialisasikan kepada karyawan di perusahaan pengiriman paket. Kadang para karyawan juga tidak mengetahui kalau yang dikirim itu ternyata narkoba,” jelasnya.
Secara khusus, Rusdi Kirana mengapresiasi program Desa Bersinar yang digagas Polda Jateng bersama BNNP Jateng, yang bertujuan mencegah penyalahgunaan narkoba melalui berbagai kegiatan di tingkat desa, mulai dari sosialisasi, pembentukan keluarga anti narkoba, pelatihan soft skill bagi pelajar, pembentukan relawan, tes urine, hingga rehabilitasi.
“Program Desa Bersinar ini sangat bagus dan saya siap untuk membuat program serupa di desa-desa lain khususnya di daerah pemilihan kami di Dapil Jatim VIII,” katanya.
Rusdi Kirana pun memberikan apresiasi kepada Polda Jateng, Kejati, dan BNNP Jateng yang telah bersinergi dalam upaya pemberantasan narkoba. “Saya rasa apa yang sudah dilakukan Pak Kapolda, Kajati dan Kepala BNNP sudah luar biasa dalam memberantas penyalahgunaan narkoba di Jawa Tengah. Pada prinsipnya saya mendukung dan siap untuk bekerjasama karena ini sungguh sangat berbahaya,” pungkasnya.