Liputanjatim, Situbondo – Seorang kuli bangunan bernama Mistal (22), warga Desa Gudang, Kecamatan Asembagus, Situbondo terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Asembagus.

Selain sebagai kuli bangunan, Mistal sehari-hari juga menjadi ‘Pak Ogah’ di tengah jalan.

Dia dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami luka serius akibat belakang kepalanya dibacok sebilah parang oleh Wahyudi, warga Trigonco, Kecamatan Asembagus.

Peristiwa itu bermula dari pengakuan istri Wahyudi, yang bernama Suhaeni.

Kala itu istri Wahyudi mengatakan kalau ia tidak ke rumah orang tua di Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus, tetapi bersama Mistal menginap di sebuah hotel di wilayan Jalan Raya Panji, Situbondo.

Mendengar itu, Wahyudi cemburu dan naik pitam.

Ia langsung mendatangi Mistal yang sedang berada di Jalan Raya Desa Gudang.

Baca Juga : Bacok Calon Istri dan Keluarga, Mahmudi di Buru Polisi

Tepatnya di barat PG Asembagus, Wahyudi yang marah akibat istrinya dibawa ke hotel langsung menyabetkan parang ke arah belakang kepala Mistal.

Tak ayal akibat senjata tajam Wahyudi, kepala Mistal luka parah.

Warga yang melihat pembacokan tersebut, langsung menangkap Wahyudi dan memukuli hingga babak belur.

Selanjutnya, keduanya oleh warga sama-sama dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas.

Dihadapan polisi, Wahyudi mengaku cemburu karena istrinya tiga hari dibawa menginap di hotel.

“Ya nama istri dibawa orang, pasti cemburu,” kata Wahyudi kepada polisi.

Kapolsek Asembagus, AKP Sugiono mengatakan penganiayaan yang menyebabkan pembacokan itu diduga dipicu masalah cemburu.

Untuk memastikan peristiwa pembacokan itu, polisi menyita barang bukti senjata tajam dan masih akan meminta keterangan beberapa orang saksi.

“Saat ini kasusnya dilimpahkan ke Sat Reskrim Polres Situbondo,” kata AKP Sugiono.