Tembus 10 Negara, Ekspor Produk Lamongan Warnai Pembukaan Exportiva Season II

Pelepasan ekspor dilakukan langsung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dalam acara bertajuk Exportiva Season II di GOR Lamongan/Foto; Istimewa

Liputanjatim.com – Kabupaten Lamongan kembali menunjukkan tajinya di kancah perdagangan internasional. Tujuh kontainer berisi produk unggulan dari enam perusahaan dan lima pelaku UMKM resmi diberangkatkan ke sepuluh negara tujuan ekspor. Pelepasan ekspor dilakukan langsung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dalam acara bertajuk Exportiva Season II di GOR Lamongan.

Produk-produk tersebut dikirim ke berbagai negara seperti Jepang, Cina, Amerika Serikat, Thailand, Australia, Hong Kong, Filipina, Kanada, Malaysia, dan Singapura. Sebuah capaian yang membuktikan ketangguhan sektor industri dan UMKM Lamongan di tengah tekanan ekonomi global.


Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan, Anang Taufik menuturkan, ekspor produk dari Lamongan ini memang sudah rutin dilakukan dan beberapa waktu yang lalu pun sudah pernah dilakukan ekspor seperti ini. Untuk saat ini, kata Anang, beberapa produk yang ekspor berasal dari 7 perusahaan yang ada di Lamongan dan 5 pelaku UMKM.

“Hari ini produk dari Lamongan yang dilepas oleh Pak Bupati ada 7 kontainer dengan sasaran yang bervariasi,” kata Anang Taufik usai pelepasan ekspor dan pembukaan Eksportiva di GOR Lamongan, Kamis (15/5/2025).

Anang menjelaskan bahwa perusahaan dan UMKM yang ikut dalam ekspor kali ini adalah PT Bumi Menara Internusa, PT Shoetown Mustika Indonesia, PT Quality Works, PT Citi Plumb, PT Buildyet, PT Tiga Berlian Anugrah Jaya, serta UMKM Koko Nono, Kirana, Soeart, Ansa, dan Paradila.

Menurut Anang, ekspor ini mencakup produk olahan unggulan seperti olahan udang, alas kaki, furnitur, tikar, dan produk-produk hasil kreasi UMKM lokal. Ia mengungkapkan bahwa tahun lalu, Lamongan berhasil mencatat nilai ekspor sebesar Rp 20,7 triliun.

“Pada 2024 lalu, nilai ekspor Lamongan senilai Rp 20,7 triliun, menunjukkan kita masih cukup tangguh dalam menghadapi ketidakpastian kondisi pasar global. Tentu harapannya di tahun ini bisa mempertahankan dan meningkatkan,” ujar Anang.

Namun ia juga mengakui, dinamika pasar global menuntut strategi yang adaptif. Beberapa perusahaan yang sebelumnya mengandalkan pasar Amerika Serikat kini mulai mencari peluang baru di negara-negara lain.

“Nilai terbesar ekspor kita di Lamongan ini yang terbesar adalah olahan ikan udang yang hari ini juga kita ekspor. Selain itu, hari ini yang kita berangkatkan adalah alas kaki, furniture, tikar dan juga produk olahan UMKM,” tambah Anang.

Tak hanya soal ekspor, Exportiva Season II juga menjadi ajang edukasi sekaligus kolaborasi antara pelaku usaha dan instansi terkait. Acara ini menyuguhkan ragam potensi daerah, produk UMKM unggulan, serta layanan konsultasi ekspor termasuk dari pihak Bea Cukai.

“Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah membuka media komunikasi, konsultasi, sharing informasi antar perusahaan dengan OPD terkait, yakni melalui Exportiva season II, didalamnya tidak hanya menyuguhkan ragam potensi dan produk UMKM unggulan Lamongan. Melainkan juga menjadi forum edukasi dan sharing dalam hal ekspor dengan pihak terkait seperti Bea Cukai,” jelas Anang.

Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan bahwa ekspor ini adalah bentuk nyata dari dorongan pemerintah daerah dalam mendukung pelaku usaha untuk naik kelas ke pasar global.

“Hari ini kami memberangkatkan tujuh unit kontainer (terdiri dari enam perusahaan dan lima UMKM Lamongan) menuju pasar global. Pelepasan Ekspor ini bukanlah akhir, tetapi merupakan awal dari upaya kita bersama untuk tetap eksis di pasar global,” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes.

Ia juga menyebutkan bahwa ada lima kelompok komoditas utama yang diekspor kali ini, mulai dari plastik dan olahannya, hasil laut seperti ikan dan udang, produk kayu, alas kaki, hingga makanan dan minuman serta tenun ikat.

“Exportiva season II yang akan dibuka lima hari kedepan diharapkan akan mampu membuka kesempatan pada masyarakat, karena disini juga akan disediakan beberapa konsultan termasuk dari bea cukai, bagaimana cara ekspor, dokumen apa saja yang diperlukan dan sebagainya juga ada disini,” terang Pak Yes.

Melalui langkah ekspor ini, Lamongan tak hanya memperluas jangkauan pasar produk lokal, tetapi juga memperkuat peran sebagai pusat industri dan UMKM yang tangguh di Jawa Timur. Sebuah inspirasi nyata dari daerah untuk Indonesia yang lebih berdaya saing di kancah global.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here