Struktur Bata Kuno Ditemukan di Situs Wurandungan, Diduga Peninggalan Era Mpu Sindok

0
Struktur bata kuno ditemukan di tengah kebun jeruk Dusun Bendungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang/Foto: Dok. Istimewa

Liputanjatim.com – Sebuah struktur bata kuno ditemukan di tengah kebun jeruk Dusun Bendungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Temuan ini menguatkan dugaan adanya permukiman kuno yang diduga berasal dari masa pemerintahan Mpu Sindok, penguasa Kerajaan Mataram Hindu pada abad ke-10.

Struktur bata tersebut ditemukan dalam gundukan tanah yang digali sedalam kurang lebih satu meter, dengan diameter sekitar 2,5 meter. Di sekitarnya juga ditemukan pecahan batu bata berukuran besar, gerabah, dan bahkan batu andesit yang diduga memiliki ukiran huruf Jawa kuno. Warga juga melaporkan penemuan serakan batu bata lain dalam radius 500 meter dari lokasi utama.

Arkeolog sekaligus sejarawan Dwi Cahyono menjelaskan bahwa ia telah mengunjungi lokasi tersebut dua tahun lalu, saat warga pertama kali menemukan serpihan batu bata di area yang sama. Ia menyebut lokasi ini memiliki nilai arkeologis tinggi karena letaknya yang strategis secara geografis dan historis.

“Lokasinya ini menarik karena diapit sungai, Sungai Metro di sisi selatan, dan sungai yang namanya menarik Sungai Braholo di sisi timurnya. Terus kita melihat ke arah barat boleh dibilang ini ada di lembah Gunung Kawi,” ujar Dwi Cahyono kepada wartawan, Selasa (10/6/2025).

Merujuk pada Prasasti Wurandungan yang diterbitkan oleh Mpu Sindok pada tahun 948 Masehi, wilayah ini disebut sebagai sima swatantra atau tanah perdikan bernama Wurandungan. Prasasti tersebut mencatat permukiman yang berada di timur kawasan lembah Gunung Kawi, mendekati akhir masa pemerintahan Mpu Sindok selama 20 tahun.

“Di prasastinya Sindok tahun 948 ini disebut sebagai satu sima swatantra tanah perdikan, konon namanya Wurandungan,” beber Dwi Cahyono.

Ia juga menambahkan bahwa penyebutan nama Wurandungan kembali ditemukan dalam prasasti yang lebih muda, yakni Prasasti Ukirnegara, yang semakin menguatkan bukti adanya peradaban kuno di kawasan tersebut.

“Disebut sebagai sima, satu tanah perdikan, jadi konteksnya adalah desa kalau di Prasasti Sindok itu area ini konon namanya Wurandungan, terus jadi kata randung, dan sekarang Bendungan jadi nama dusun, termasuk penyebutan Landungsari sebagai nama desanya,” pungkasnya.

Warga setempat menyebut lokasi ini sebagai situs Balekambang atau situs Wurandungan. Hingga kini, penelitian lebih lanjut masih terus dilakukan untuk memastikan fungsi asli dari struktur bata kuno tersebut, apakah merupakan bagian dari pemukiman, bangunan suci, atau struktur lain pada masa lampau.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini