Meriah! Drumband dan Rebana Iringi Lintasan Pembalap TdBI 2025 di Banyuwangi

0
Suara drumband dan rebana bersahut-sahutan meriah menyambut para pembalap Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2025 saat melintasi Desa Macan Putih, Kamis (31/7)/Foto: Dok. Istimewa

Liputanjatim.com – Suara drumband dan rebana bersahut-sahutan meriah menyambut para pembalap Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2025 saat melintasi Desa Macan Putih, Kamis (31/7). Antusiasme warga tumpah ruah dalam bentuk ekspresi budaya yang unik, menghadirkan nuansa semarak di sepanjang jalur balapan, terutama di tanjakan paving desa tersebut.

Anak-anak sekolah dasar memainkan alat drumband penuh semangat, sementara ratusan warga berjajar di sepanjang jalan kampung menanti momen langka itu. Tak hanya drumband, suasana juga diwarnai alunan hadrah dari rebana yang dimainkan oleh kelompok pengajian setempat, menambah warna religius dalam kemeriahan TdBI.

“Saya senang ikut ini, pengen memeriahkan karena belum tentu lewat sini lagi tahun depan,” ujar Fitria Ariani, salah seorang pemain drumband.

Bersama teman-temannya, Fitria sudah bersiap sejak pagi demi menyambut para pembalap. “Ini bersama teman-teman sudah persiapan dari jam 6 pagi. Katanya lewat sini jam 12 siang. Gak papa, seru, ingin memberikan yang terbaik dan memperlihatkan ke orang luar negeri Banyuwangi biar dikenal,” tambahnya.

Sementara itu, Rokhiman, salah satu pemain rebana, mengaku aksi mereka murni muncul dari inisiatif warga. “Kata pak lurah jalan kampung saya nanti dilewati tour de Ijen. Spontan kumpulan pengajian kami langsung punya ide bermain hadrah,” jelasnya.

Ia menyebut lintasan kali ini menjadi momen istimewa karena biasanya harus berjalan jauh untuk menonton. “Akhirnya lewat sini, senang sekali kami. Ini antusias semuanya,” imbuh Rokhiman.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang mengikuti langsung jalannya balapan, memberikan apresiasi tinggi atas antusiasme warga. “Saya telah berkeliling dan terus mengikuti balapan di semua etape, antusiasnya masyarakat dan kreativitasnya luar biasa. Saya sampaikan banyak terima kasih,” terang Ipuk.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga semangat gotong royong warga dalam menyambut berbagai event, baik lokal maupun internasional. “Ini adalah even internasional yang sudah berlangsung selama 10 tahun dan kontribusi masyarakatnya tetap tidak berubah sama sekali. Luar biasa,” tegasnya.

TdBI 2025 kali ini mencapai puncaknya di tanjakan paling ekstrem yang dikenal masyarakat sebagai “tanjakan erek-erek”, menjadi ujian sesungguhnya bagi para pembalap dan suguhan spektakuler bagi penonton. Event yang telah digelar selama satu dekade ini kembali membuktikan pesona Banyuwangi tak hanya dari keindahan alamnya, tetapi juga kehangatan dan kreativitas warganya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini