Hari Skizofrenia Sedunia: Hapus Stigma, Tumbuhkan Solidaritas!

0
Foto: @klikdokter.com

Liputanjatim.com – Setiap tanggal 24 Mei, dunia memperingati Hari Skizofrenia Sedunia, sebuah momen penting yang tidak hanya menjadi simbol solidaritas global, tetapi juga panggilan nurani untuk memahami salah satu gangguan mental yang paling kompleks dan kerap disalahpahami.

Gangguan ini bukan sekadar tantangan medis. Ia menyentuh dimensi terdalam dari kehidupan manusia—psikologis, sosial, emosional, bahkan eksistensial. Skizofrenia memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berinteraksi dengan dunia. Namun, sayangnya, stigma dan kesalahpahaman masih menjadi beban tambahan yang harus dipikul oleh para penyintas.

Sejarah Singkat Hari Skizofrenia

Hari Skizofrenia Sedunia dipilih untuk memperingati langkah bersejarah yang dilakukan oleh Dr. Philippe Pinel pada 24 Mei 1793. Dokter asal Prancis ini dikenal karena keberaniannya memerintahkan pelepasan rantai dari pasien-pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Bicêtre, Paris. Sebuah tindakan yang tidak hanya revolusioner, tetapi juga simbol awal dari pendekatan yang lebih manusiawi terhadap perawatan jiwa.

Kini, lebih dari dua abad kemudian, dunia masih meneruskan perjuangan Pinel, bukan lagi dengan melepaskan rantai besi, tetapi dengan memutus belenggu stigma yang membatasi ruang hidup para penyintas skizofrenia.

Mengubah Cerita, Mengubah Dunia

Peringatan tahun 2025 mengusung tema yang kuat dan reflektif: “Rethink the Label: Reclaim the Story”. Tema ini menjadi ajakan bagi masyarakat untuk meninjau ulang label-label negatif yang selama ini melekat pada skizofrenia. Bahwa mereka yang hidup dengan kondisi ini bukan sekadar diagnosis, melainkan individu utuh dengan kisah, potensi, dan kekuatan yang layak untuk didengar.

Melalui kampanye ini, dunia diajak mendengar langsung suara para penyintas, bukan untuk mengasihani, tetapi untuk menghargai perjuangan mereka. Bukan untuk menakuti, tetapi untuk memahami. Karena hanya dengan memahami, kita bisa merangkul dan memberi ruang bagi pemulihan yang sejati.

Mengapa Ini Penting?

Kesadaran yang meningkat adalah langkah awal untuk perubahan yang lebih besar. Peringatan ini bukan hanya seremonial, ia adalah seruan untuk aksi. Aksi untuk mendukung layanan kesehatan mental yang inklusif dan mudah diakses. Aksi untuk memperkuat peran keluarga dan komunitas. Aksi untuk mendorong riset dan inovasi pengobatan. Dan yang terpenting, aksi untuk menciptakan masyarakat yang lebih manusiawi.

Penting juga untuk meluruskan mitos: skizofrenia bukanlah “kepribadian ganda” seperti yang sering diasumsikan. Ini adalah gangguan yang bisa dikelola. Dengan pengobatan tepat, terapi psikososial, dan dukungan keluarga, banyak penyintas skizofrenia mampu menjalani hidup yang produktif dan bermakna.

Menuju Masyarakat yang Lebih Peduli

Hari Skizofrenia Sedunia adalah pengingat bahwa kesehatan mental adalah hak semua orang. Bahwa setiap individu berhak merasa aman, dipahami, dan diterima apa pun tantangan yang mereka hadapi.

Mari gunakan momen ini untuk belajar, membuka hati, dan membangun dunia di mana tidak ada lagi yang merasa terpinggirkan karena diagnosis mereka. Karena pada akhirnya, di balik setiap label, ada manusia dan setiap manusia layak dihargai.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini