Liputanjatim.com – Kasus Angka Kematian Ibu (AKI) saat melahirkan dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Timur masih menjadi PR pemerintah karena terbilang cukup tinggi. Pada tahun 2018, AKI dan AKB tercatat sebanyak 522 kasus. Kemudian tahun 2019 turun menjadi 520 kasus, dan tahun 2020 naik kembali menjadi 565 kasus.

Kasus AKI dan AKB semakin meningkat seiring dengan pandemi covid-19 yang menghantui masyarakat Jatim. Berdasarkan data Perkumpulan Obsterti dan Ginekologi Indonesia (POGI), selama Januari sampai Juni 2021 terjadi 329 kematian ibu hamil/bersalin. Lebih ironis, pada bulan Juli saja, terjadi 311 kasus kematian AKI/AKB. Sehingga sepanjang 2021 ini saja ada 640 kasus.

Dengan kondisi yang demikian itu menjadi perhatian anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Umi Zahrok. Ia menawarkan tiga solusi yang diyakini mampu menekan AKI dan AKB di Jawa Timur.

Pertama yaitu percepat vaksinasi baik di wilayah perkotaan maupun di pedesaan untuk ibu hamil. Sebab iya menilai salah satu menjadi faktor meningkatnya AKI dan AKB karena terpapar covid-19.

“Vaksinasi bagi ibu hamil sendiri sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 juga menekan jika suatu saat tertular Covid-19 akan mengurangi gejala berat si penderita,” katanya.

Solusi yang kedua terkait optimalisasi anggaran. Anggota Fraksi PKB DPRD Jawa Timur itu menuturkan bahwa optimalisasi belanja daerah untuk pemenuhan sarana prasara hingga insentif untuk tenaga Kesehatan menjadi solusi pencegahan AKI. Ia berpendapat bahwa sejak pandemi covid-19, ibu hamil mengurangi intensitasnya untuk merumah sakit ataupun ke puskesmas untuk memeriksakan kandungannya.

Kondisi yang demikian itu harus segera diambil tindakan dengan cara menjemput bola. Pemerintah harusnya melakukan pendataan dan tenaga kesehatan mendatangi rumah ibu hamil. “Oleh karenanya, optimalisasi anggaran untuk sarana prasarana kesehatan dan pemberian insentif untuk nakes menjadi kunci,” sambungnya.

Sedangkan solusi yang ketiga adalah meningkatkan partisipasi masyarakat, utamanya organisasi yang anggotanya para perempuan, seperti fatayat, muslimat, perempuan bangsa, kader perempuan desa dan PKK untuk peduli/care ibu hamil. Tujuannya untuk memberi motivasi, promotif prefentif bagi penguatan mental spiritual ibu hamil sampai sehat melahirkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here