Liputanjatim.com – Politisi PKB Pasuruan Rudi Hartono, memberikan tanggapan keras kepada Wasekjen PBNU Suleman Tanjung yang membandingkan perolehan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang pada Pilpres 2024 mendapat suara 4,4 juta lebih dengan Syaifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur yang mendapat suara 9 juta lebih saat maju Pilgub Jatim 2018 lalu.
Menurut Rudi, pernyataan Suleman tersebut gagal paham dan tidak mengerti peta politik Jatim, sehingga tidak layak memberikan tanggapan, apalagi memberikan penilaian kepada Jatim.
“Sulaiman Tanjung ini gagal paham, sok-sokan komentar tentang Jatim,” kata Rudi, Sabtu (20/4/2024).
Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan dari dapil V ini mengatakan, Gus Ipul tidak ada pengaruhnya di Jatim, bahkan terkesan tidak dianggap. Hal tersebut dibuktikan dengan kekalahanya saat berkontestasi di pilgub 2018 lalu.
“Gus Ipul itu wagub (Jatim) 2 periode, keliling Jatim pake anggaran negara 10 tahun, dan itu masih kalah,” kata dia.
Komentar Suleman, lanjut Rudi, secara tidak langsung membuka aib kekalahan Gus Ipul dan merobek luka lama. Dan komentar tersebut ia nilai sebetulnya melecehkan Gus Ipul sebagai Sekjen PBNU.
“Gak sadar kalau dia melecehkan Sekjend PBNU,” ujarnya.
“Sulaiman Tanjung itu Wakil Sekjend PBNU. Tapi kok melecehkan Sekjend PBNU, itu gimana to? Orang kok gak taat asas. Yang namanya wasekjend ya harus belain sekjend, kok malah melecehkan sekjendnya yang kalah di Pilgub Jatim,” lanjutnya.
Rudi pun menyarankan agar Suleman awet bicara saja, dan tidak asal komentar. Apalagi Jatim bukan tempatnya berasal.
“Saran saya Sulaiman Tanjung belajar lagi, tidak asal ngomong begitu. Urusan Sumbar (Sumatera Barat) aja gak beres mala komentari Jatim. Mikir donk, mikir!” tegas Rudi.
“Semakin banyak bicara tentang hal yang tidak dia ketahui, semakin kelihatan isi otaknya,” pungkasnya.