Liputanjatim.com – Sumur bor kembali menyemburkan air bercampur gas di Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep. Semburan itu mencapai ketinggian hingga sekitar 20 meter.
Moh. Suji pemilik sumur bor mengatakan, sumur bor miliknya kembali menyemburkan air dan gas seperti pada Maret 2025 lalu. Untuk semburan sekarang, ia menduga terjadi sejak Minggu malam. Tapi ia baru mengetahui pada Senin pagi.
“Kalau semburan yang sekarang ini bercampur lumpur dan kerikil. Tapi lumpur dan kerikilnya tidak terus menerus. Yang terus menyembur itu air beraroma gas,” kata Suji, Selasa (27/5/2025).
Ia menceritakan, saat semburan pertama pada Maret 2025, tak berselang lama, semburan berhenti dengan sendirinya. Karena itu, ia hanya menutup sumur seadanya.
“Air sumurnya sempat ada. Warga ada mencoba dengan melempar kerikil ke dalam sumur. Ternyata terdengar suara seperti ledakan,” ungkapnya.
Pada semburan pertama Maret lalu, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pernah mendatangi lokasi semburan.
Mereka mengambil sampel untuk menguji kandungan gas yang ada dalam semburan air sumur bor itu. Pengujian dilakukan dengan menggunakan detektor gas yang dapat mendeteksi gas karbon monoksida, hidrogen sulfida, dan metana.
Dari hasil pengujian, diketahui kandungan gas dari semburan air tidak beracun. Namun karena kandungan gas di atas limit, maka ada potensi terbakar apabila terkena sumber api. Selain itu, karena kandungan gas metan di air sumur itu terlalu tinggi, maka tidak dapat digunakan sebagai sumber air bersih.