Sambut HSN, Santri Di Lamongan Pecahkan Rekor MURI

Saat santri di Lamongan pecahkan rekor MURI dengan cara bakar terong sebanyak 4444 secara bersamaan dan liwetan akbar

Liputanjatim.com – Ribuan santri di Ponpes Al Fatimiyah, Lamongan membuat rekor MURI dalam acara membakar terong dan liwetan akbar. Acara tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional.

Aksi tersebut diselenggarakan di halaman Ponpes yang beralamatkan di Desa Banjaranyar, Kecamatan Paciran ini dengan membakar 4.444 terong secara bersamaan.

Pengasuh Ponpes Al Fatimiyah H. Abdullah Adib Haad atau akrab disapa Gus Adib mengatakan, terong dan nasi liwet adalah makanan yang menjadi menu istimewa para santri.

“Terong dan liwetan akbar ini merupakan tradisi dan budaya khas di pesantren. Dari tradisi ini, kami ingin menjadikan sesuatu yang spesial sebagai rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2019. Alhamdulilah santri di Lamongan mampu mencatatkan dan memecahkan rekor MURI,” kata Gus Adib kepada awak media seusai acara, Sabtu (26/10/2019).

Selain itu, tambah Gus Adib, acara ini menjadi spesial lantaran bukan karena berhasil memecahkan rekor MURI. Melainkan lantunan shalawat Nariyah yang dibaca para santri saat mereka tengah membakar terong dan ngliwet.

“Lantunan solawat Nariyah ini dengan hajat supaya negara ini tetap rukun, aman dan damai,” sambungnya.

Di kesempatan yang sama, senior manager MURI Ariyani Siregar mewakili ketua umum MURI mengumumkan bahwa karsa, karya dan prestasi bakar terong terbanyak yang dilakukan para santri di Pantura Lamongan ini secara resmi telah dicatat di MURI dengan urutan rekor yang ke 9.255.

“MURI menjadi sarana pencatat sejarah yang menginpirasi profesionalisme dan integritas generasi penerus dan hingga saat ini sudah mencatat lebih dari 9.200 rekor yang terus memberikan inspirasi, menggugah semangat juang putra-putri Indonesia untuk terus menunjukkan karsa dan karya terbaik di bidangnya masing-masing. Demi mengorbankan semangat kebanggaan nasional dari segenap komponen masyarakat Indonesia,” pungkasnya.

Untuk diketahui, agenda bakar terong dan liwetan akbar ini kemudian dilanjutkan dengan pemberian ijazah kitab-kitab karya Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy’ari oleh KH Zaki Hadzik, cucu dari pendiri NU Hadratusyekh KH Hasyim Asy’ari.

Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Rais Syuriah PCNU Lamongan KH Salim Azhar dan Ketua PCNU Lamongan H. Supandi dan para pengasuh Ponpes beserta kepala madrasah di lingkungan LP Ma’arif NU.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here