Sambil Takziah, Ketua Fraksi PKB Jatim Kenang Demo Bareng Gus Sholah

Fauzan Fuadi (peci hitam baju batik) di tengah jamaah takziah pemakaman KH Salahudin Wahid (Gus Sholah)

Liputanjatim.com – Ketua Fraksi PKB Jawa Timur, Fauzan Fuadi di tengah kesibukannya masih menyempatkan diri untuk takziah dan mengikuti proses pemakaman KH Salahudin Wahid (Gus Sholah) di komplek Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Senin (02/2/2020). Usai mengikuti proses pemakaman dan doa bersama, Fauzan lantas mengenang bagaimana ia dulu pernah demo bareng Gus Sholah di tahun 2013 di KPU Jawa Timur.

Waktu itu, kata politisi PKB Jawa Timur itu, ketika PKB Jawa Timur mengusung Bu Khofifah Indarparawansa sebagai calon Gubernur Jawa Timur sempat terganjal. Karena itu, PKB dan relawan Khofifah menuju KPU Jatim untuk melakukan protes. Gus Sholah menjadi salah satu tokoh terdepan yang aksi di depan KPU.

“Saya berkesempatan mendampingi Gus Sholah unjuk rasa di depan kantor KPU Jatim memprotes penjegalan Bu Khofifah. Tokoh sekaliber beliau rela turun jalan demi memperjuangkan kebenaran,” ungkapnya.

Demo bareng Gus Sholah tersebut kemudian menjadi kenangan dan kebanggan untuk Fauzan. Bukan hanya pernah mendampingi, namun juga belajar politik kebangsaan langsung kepada Gus Sholah.

“Beruntung sekali saya berkesempatan punya pengalaman berinteraksi dg Gus Sholah. Meskipun hanya sekilas, tapi itu sangat membekas sekali dalam perjalanan politik saya sampai hari ini,” ungkap politisi Jatim dari dapil Bojonegoro-Tuban itu.

Tidak hanya itu, kenangan yang juga tidak bisa dilupakan Fauzan adalah ketika mengundang Gus Sholah sebagai pemateri. Gus Sholah ketika diundang sebagai pemateri sebuah diskusi tanpa berbelit-belit seperti menggunakan undangan resmi dan sebagainya. Meskipun hanya diundang lewat SMS dan telfon, Gus Sholah tetap ramah dan mengkonfirmasi untuk hadir.

Fuazan mengisahkan bahwa dirinya dulu waktu masih kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang pada tahun 2005 pernah mengundang Gus Sholah dalam sebuah acara kegiatan mahasiswa. Ia mengundangnya hanya lewwat telfon dan SMS.
“Saya tidak menyangka sama sekali kalau beliau berkenan hadir. Padahal saya mengundang beliau hanya via telpon,” ungkap Fauzan.

Padahal, kata Fauzan, ia sebelumnya tidak pernah bertemu, apa lagi berkenalan dengan cucu dari KH Hasyim Asy’ari itu. Dan sudah dapat dipastikan Gus Sholah tidak tau siapa yang menelfon dan mengundangnya itu.

“Beliau tentu saja tidak mengenal siapa saya. Saya merasa bersalah dan tidak sopan, tokoh sekelas beliau hadir di acara kami tanpa terlebih dahulu kami sowan kepadanya,” Kisah mantan Ketua PC PMII Malang itu dengan penuh penyesalan.

Pengalaman yang terjadi bersama Gus Sholah tersebut kini hanya tinggal kenangan dan pembelajaran bagi Fauzan. Ia merasa kehilangan dengan sosok ulama kharismatik yang selama ini membawa pesan dan dakwah kedamain di Indonesia.

“Bangsa Indonesia pasti sangat kehilangan sosok hangat dan bersahaja seperti beliau. Sugeng tindak, Gus Sholah,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here