Program 5.000 Doktor Diluncurkan, Gus Hilman Minta Pelaksanaan Transparan dan Akuntabel

0
33

Liputanjatim.com – Program 5.000 Doktor yang baru saja diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mendapat dukungan dari Anggota Komisi X DPR RI, Muhammad Hilman Mufidi. Namun, ia mengingatkan bahwa pelaksanaan program ini harus berjalan secara transparan dan akuntabel agar tujuan utamanya benar-benar tercapai.

“Program ini sangat bagus, karena bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan tinggi melalui pemberian beasiswa kepada dosen dan tenaga kependidikan untuk melanjutkan studi doktoral,” terang Gus Hilman, sapaan akrabnya, Selasa (3/6/2025).

Politisi PKB ini menilai, program ini merupakan langkah strategis dalam membenahi kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Ia menekankan pentingnya peningkatan jumlah dosen bergelar doktor sebagai upaya mendorong kualitas pengajaran dan penelitian di perguruan tinggi.

“Program 5.000 Doktor ini sejalan dengan upaya kita untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan lebih banyak dosen bergelar doktor, diharapkan kualitas pengajaran dan penelitian di perguruan tinggi akan semakin baik,” ujarnya.

Meski mendukung penuh, Gus Hilman tetap menekankan pentingnya pelaksanaan program dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Ia mendorong adanya proses seleksi yang ketat, adil, dan pengawasan yang menyeluruh.

“Kami akan terus mengawasi pelaksanaan program ini agar berjalan sesuai dengan tujuan dan memberikan manfaat maksimal bagi peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia,” tambahnya.

Program 5.000 Doktor merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor pendidikan tinggi. Saat ini, Indonesia memiliki 4.687 perguruan tinggi, 128 negeri dan 4.559 swasta, dengan total 335.014 dosen. Namun, baru 25 persen atau 84.618 dosen yang memiliki kualifikasi Doktor (S3), sementara sisanya, sekitar 75 persen atau 249.692 dosen, masih berkualifikasi Magister (S2).

“Untuk itu, program doktor ini sangat tepat dan harus didukung semua pihak. Jumlah doktor harus semakin banyak,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Brian Yuliarto, secara resmi meluncurkan beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia (PDDI) di Jakarta, Senin (2/6/2025).

Program ini merupakan bagian dari implementasi Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, yang menitikberatkan pada penguatan pembangunan SDM, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender, serta pemberdayaan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini