Liputanjatim.com – Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1446 H / 2025 M, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur bersama seluruh DPC PKB kabupaten/kota se-Jatim menyalurkan lebih dari 1.000 hewan kurban berupa sapi dan kambing.
PKB secara institusional menginstruksikan kepada seluruh kadernya yang duduk di DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD kabupaten/kota untuk menunaikan ibadah kurban.
“Kami, PKB Jatim memang mengintruksikan kepada seluruh DPC PKB se Jatim dan seluruh anggota Fraksi PKB DPRD kabupaten/kota se Jatim untuk berkurban,” kata Ketua Panitia Kurban PKB Jatim Muhammad Ashari saat ditemui usai melaksanakan shalat Idul Adha, Jumat (6/6/2025).
Ashari mengatakan, anggota DPRD kabupaten/kota se Jatim dari Fraksi PKB minimal menyumbang 1 ekor sapi dan 1 ekor kambing.
“Saat ini PKB memiliki 338 anggota yang duduk di kursi DPRD kabupaten/kota. Mereka memiliki kewajiban berkurban satu sapi dan satu kambing,” ujarnya.
Sedangkan bagi anggota Fraksi PKB DPRD Jatim, lanjut Ashari, memiliki kewajiban berkurban satu anggota dua ekor sapi dan satu ekor kambing. “Jadi 27 anggota Fraksi PKB DPRD Jatim ini menyalurkan hewan kurban 81 hewan kurban, 2 ekor sapi dan 1 ekor kambing,” katanya.
Anggota Fraksi PKB yang duduk di kursi DPR RI dari daerah pilihan (Dapil) Jatim tidak luput dari intruksi PKB Jatim. Tanggungan mereka lebih banyak, anggota Fraksi PKB DPR RI harus menyalurkan hewan kurban satu anggota dua ekor sapi dan dua ekor kambing
“18 anggota DPR RI dari dapil Jawa Timur wajib menyalurkan hewan kurban 2 ekor sapi dan 2 ekor kambing per orang ,” ujarnya.
Anggota DPRD Jatim ini menuturkan penyembelihan hewan kurban diarahkan untuk dilakukan di daerah pemilihan (dapil) masing-masing serta di kantor-kantor DPC PKB.
“Kami tidak melakukan distribusi pusat, tapi menginstruksikan agar pemotongan dilakukan merata di seluruh daerah,” kata dia.
Pihaknya berharap dengan penyebaran penyembelihan yang merata, diharapkan semarak Idul Adha terasa di seluruh penjuru Jatim. “PKB juga menekankan bahwa semangat berkurban tidak hanya bersifat ritual, tapi juga sebagai bentuk kepedulian sosial dan pengorbanan demi kemaslahatan bersama,” pungkasnya.