Liputanjatim.com – Pemerintah Kabupaten Trenggalek tengah memproses penyiapan lahan relokasi bagi korban tanah longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan. Relokasi ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang sebelumnya meninjau langsung lokasi terdampak.
Sekretaris Daerah Trenggalek, Edy Supriyanto, menjelaskan bahwa pihaknya masih mencari lokasi yang layak untuk dijadikan tempat relokasi. Menurutnya, lokasi baru harus aman dari potensi bencana dan mempertimbangkan faktor sosial serta akses mata pencaharian warga.
“Kami segera tindaklanjuti itu, ini masih proses untuk mencari lahan yang layak untuk menjadi tempat relokasi. Tentu harapannya yang lebih aman dari potensi bencana,” kata Edy, Selasa (27/5/2025).
Hingga saat ini, titik lokasi relokasi masih belum ditentukan. Pemerintah daerah bersama kepala desa, camat, dan warga masih mengidentifikasi lokasi yang paling cocok.
“Untuk titik lokasi pastinya kami masih belum ditentukan. Kami masih mengidentifikasi bersama Kepala Desa, Pak Camat dan masyarakat, kira-kira mana yang paling tepat untuk relokasi,” ujarnya.
Pemerintah berupaya agar relokasi tetap berada di wilayah Desa Depok. Tujuannya agar warga tidak kehilangan ikatan dengan lingkungan sosial dan budaya mereka.
Namun demikian, Edy mengungkapkan bahwa pemerintah daerah tidak memiliki aset lahan di wilayah tersebut. Artinya, lahan yang akan digunakan kemungkinan merupakan milik warga dan perlu dibeli terlebih dahulu.
“Kemarin sudah ada beberapa yang sudah menawarkan, tanah di sini aman dan sebagainya. Namun harus dipastikan dulu tanah itu punya siapa,” jelas Edy.
Saat ini, pemerintah juga masih mendata jumlah warga yang perlu direlokasi, terutama yang rumahnya tertimbun dan tidak mungkin dihuni kembali.
“Terutama yang rumahnya tertimbun itu, tidak mungkin lagi tinggal di sana dan beberapa yang lain,” tambahnya.
Edy memastikan, jika lahan sudah tersedia, pembangunan hunian tetap akan segera dilakukan. Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menanggung penuh proses pembangunannya.
“Sesuai dawuh Bu Gubernur, akan dibantu untuk pembangunan rumahnya,” tegasnya.
Diketahui, longsor besar melanda RT 16 RW 7 Dusun Kebonagung, Desa Depok pada Senin (19/5/2025), mengakibatkan 10 rumah terdampak dan tiga di antaranya tertimbun total. Enam orang meninggal dunia dalam bencana ini, yaitu Mesinem (82), Nitin (36), Tulus (65), Yatini (50), Yatemi (65), dan Torik (2). Longsor juga terjadi di sejumlah titik lain di sekitar lokasi utama.