Makna dan Kemeriahan Pelepasan Lampion di Perayaan Waisak 2025

0
Pelepasan lampion di Candi Borobudor/Foto: Tangkapan layar Kemenag

Liputanjatim.com – Hari Raya Waisak 2025 jatuh pada Senin, 12 Mei 2025, dan seperti tradisi setiap tahunnya, perayaan terpusat di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ribuan umat Buddha dari berbagai daerah memadati area candi megah tersebut untuk mengikuti rangkaian ritual keagamaan yang penuh makna, salah satunya momen ikonik pelepasan lampion ke langit.

Namun, pelepasan lampion bukan sekadar acara seremonial atau tontonan indah semata. Tradisi ini sarat makna spiritual bagi umat Buddha. Lampion-lampion yang diterbangkan melambangkan pelepasan dari penderitaan, pengharapan akan kehidupan yang lebih baik, serta doa bagi kedamaian semesta. Tema perayaan tahun ini, “Light of Peace” atau Cahaya Perdamaian, semakin menegaskan makna pelepasan lampion sebagai simbol penyebaran cahaya kebajikan ke seluruh penjuru dunia.

Makna Pelepasan Lampion dalam Perayaan Waisak
Saat matahari mulai terbenam, ratusan lampion diterbangkan secara serempak ke langit malam. Sebelum dilepaskan, para umat Buddha menuliskan doa dan harapan mereka di permukaan lampion. Tulisan-tulisan itu bukan hanya cerminan keinginan pribadi, melainkan wujud perenungan batin dan permohonan tulus untuk hidup yang damai, tenteram, dan selaras dengan nilai-nilai kebajikan.

Menurut Kementerian Agama, prosesi pelepasan lampion merepresentasikan pelita kehidupan. Lampion yang menyala menandakan kesiapan umat untuk menyalakan cahaya kedamaian dalam diri mereka dan menyebarkannya ke sekitar. Dengan diterbangkannya lampion, umat percaya bahwa doa dan harapan mereka akan sampai pada semesta, menjadi sinar harapan untuk melangkah menuju masa depan yang lebih baik. Harapan akan kerukunan, kebahagiaan, dan kemajuan bersama turut mengiringi cahaya lampion yang melesat menghiasi langit malam.

Rangkaian Kegiatan Pelepasan Lampion Waisak
Berdasarkan informasi dari Kementerian Agama dan Taman Wisata Candi Borobudur, pelepasan lampion merupakan bagian dari rangkaian acara sakral yang menyatukan doa, harapan, dan simbol perdamaian. Prosesi ini diawali dengan meditasi sebagai bentuk persiapan diri secara spiritual. Melalui meditasi, para peserta menyelami kedalaman batin dan menyalakan cahaya kedamaian dalam diri masing-masing.

Setelah meditasi, peserta diberi kesempatan menuliskan dosa dan harapan mereka pada kartu yang telah disediakan panitia. Kartu-kartu ini kemudian ditempelkan pada lampion. Penyalaan lampion dilakukan secara serentak, ditandai dengan instruksi dari panitia, dan diakhiri dengan momen utama: pelepasan lampion ke langit malam, yang biasanya dilakukan bersama-sama atas aba-aba resmi dari panitia acara.

Jadwal Festival Lampion Waisak 2025
Mengutip akun Instagram resmi Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (@mbmi_pusat), Festival Lampion Waisak 2025 akan berlangsung pada:

Hari/Tanggal: Senin, 12 Mei 2025
Lokasi: Lapangan Marga Utama dan Taman Lumbini, Candi Agung Borobudur
Waktu:

  • Sesi 1: Pukul 18.00–20.00 WIB (pintu masuk dibuka pukul 16.30–17.30 WIB)
  • Sesi 2: Pukul 21.00–23.00 WIB (pintu masuk dibuka pukul 20.00–21.00 WIB)

Acara ini dipastikan akan menarik perhatian tidak hanya umat Buddha, tetapi juga wisatawan dan masyarakat umum yang ingin menyaksikan keindahan visual sekaligus merasakan kedamaian suasana sakral perayaan Waisak.

Dengan makna yang mendalam dan pesan perdamaian yang universal, pelepasan lampion pada perayaan Waisak 2025 di Borobudur diharapkan dapat menjadi simbol pengingat bagi semua pihak akan pentingnya menjaga keharmonisan hidup, baik antarindividu maupun antarsesama umat manusia di dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini