
Liputanjatim.com – Akademisi Departemen Teknik Sistem Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (DTSP ITS) berhasil merancang kapal perang multifungsi terbesar milik TNI Angkatan Darat (AD). Kapal jenis Landing Craft Utility (LCU) dengan kapasitas 2.500 Deadweight Tonnage (DWT) tersebut diberi nama ADRI LIII.
Kapal canggih ini memiliki panjang 102 meter dan lebar 18 meter, dirancang mampu mengangkut beragam alat utama sistem persenjataan (alutsista) seperti kendaraan taktis, mobil, tank, hingga perlengkapan tempur lainnya.
Desainer utama ADRI LIII sekaligus Kepala Prodi Pascasarjana DTSP ITS, Prof Dr Ir Agoes Santoso MSc MPhil CEng FIMarEST MRINA, mengungkapkan bahwa proses desain kapal ini memakan waktu cukup panjang.
“Tim DTSP ITS telah mengembangkan spreadsheet dan database khusus yang memungkinkan secara teknis konsisten untuk diterapkan pada berbagai jenis desain kapal. Meskipun demikian, prosesnya memerlukan kejelian untuk mengimplementasikan regulasi kelas dan standar dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI,” kata Agoes, Selasa (29/7/2025).
Proses desain ADRI LIII dikerjakan sejak 2023 hingga 2025 oleh tim DTSP ITS yang terdiri dari dosen, mahasiswa, alumni, serta melibatkan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).
Prof Agoes menjelaskan ada tahap penting yang tak boleh diabaikan dalam perancangan kapal, yaitu pembuatan key-plan drawings. “Yakni terletak pada pembuatan key-plan drawings yang harus memenuhi standar menjamin kekuatan, kenyamanan, keselamatan, dan umur operasional kapal,” ujarnya.
Selain desain eksterior, tim ITS juga menyusun detail konstruksi, outfitting, permesinan, kelistrikan, hingga interior kapal ADRI LIII. ITS bahkan terlibat mendampingi dan mengevaluasi proses pembangunan fisik kapal hingga tahap uji fungsi
“Semua tim DTSP ITS mengerjakan seluruh proses desain, mulai dari eksterior, konstruksi, outfitting, permesinan, kelistrikan, hingga interior kapal tersebut. ITS pun juga dilibatkan untuk mendampingi dan mengevaluasi pembangunan fisiknya sampai uji fungsi kapal,” jelasnya.
Pada tahap pengujian, seluruh fasilitas dan sistem diperiksa untuk memastikan berfungsi sesuai rencana. Begitu pula dengan alutsista yang akan diangkut kapal harus benar-benar dapat dimasukkan dan disusun sesuai kapasitas.
“Selain itu, juga menguji performa kapal agar menjamin kenyamanan manusia di dalamnya,” tambahnya.
Menurut Prof Agoes, TNI AD memberikan respons positif terhadap keberhasilan ITS merancang ADRI LIII, bahkan diyakini bakal lebih memprioritaskan ITS untuk proyek desain kapal berikutnya. “Fasilitas yang dibangun oleh Kemhan dapat dimanfaatkan secara maksimal berkat dukungan keahlian dari ITS yang kompeten dalam perencanaan kapal,” tegasnya.
Keberhasilan ini juga mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-9, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Hal itu menunjukkan komitmen nyata ITS dalam mendukung inovasi dan infrastruktur industri pertahanan nasional.
“Semoga hal ini dapat membuka lebih banyak peluang pengembangan kapal militer di Indonesia dan mengembangkan keilmuan di ITS,” pungkasnya.