Ingin Ciptakan Tekhnologi Tepat Guna, Unair Buka Lima Prodi Untuk Ajaran Baru 2020/2021

Rektor Unair Prof M Nasih

Liputanjatim.com – Universitas Airlangga (Unair) me-launching lima program studi baru di Fakultas Teknik. Kelima program studi tersebut adalah Robotikal dan artificial intelejen, rekayasa science data, rekayasa nano tekhnologi, teknik elektro dan teknik industri.

Rencananya, kelima program studi di Fakultas Teknik itu akan mulai dibuka di tahun ajaran baru 2020/2021.

Rektor Unair Prof M. Nasih menilai dengan dibukanya lima program studi tersebut inovasi terhadap penguasaan tekhnologi yang dikembangkan di Indonesia semakin luas.

“Dengan dasar itu untuk Indonesia yang lebih maju, untuk me-support dan berkontribusi di dalamnya, kita mendirikan dan mengoperasikan lima program studi baru. Yang tergabung dalam satu sekolah yakni sekolah tekhnologi maju dan multidisiplin,” kata Nasih di Kampus C Unair, Senin (11/11/2019).

Selain itu, perkembangan industri tekhnologi yang semakin cepat membuat masyarakat terkapitalisasi ke dalam dunia baru. Dunia dimana tekhnologi menjadi satu-satunya perantara komunikasi dan transaksi.

“Ini melengkapi, karena kalau tidak, peluang-peluang kawan-kawan lulusan SMA untuk mendapatkan ilmu yang berkenaan dengan masa depan. Terutama era revolusi industry 4.0 ini mereka akan sangat-sangat terbatas,” tambahnya.

Saat disinggung apakah pembukaan lima program studi ini merupakan pesaing dari Fakultas Teknik yang ada di Institut Tekhnologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Nasih menampik hal itu.

“Kita akan menjadi partner, kalau saingan ndak lah dan kebetulan lagi, teknologi teknik kita itu kan nanti ada orang dengan teknik yang kita kombinasikan dengan fakultas yang ada. Jadi artifisial intelejen kita dorong untuk yang berkaitan dengan dunia-dunia kesehatan, science data kita juga nanti akan kita dorong ke sana,” paparnya.

Menjadi partner, sambung Nasih, bisa diartikan dengan kerjasama di bidang tenaga pengajar. Selain mengontrak beberapa dosen asing, pihaknya juga membutuhkan pengetahuan dosen ITS untuk berbagi ilmu.

“Dari samping dosen luar negeri yang sudah kita kontrak bersama di sini, kita juga udah punya dosen tetap yang rata-rata gelarnya doctor. Nanti sama juga dosen-dosen yang dari ITS, ITB, kita bersama-sama mengembangkan produk-produk yang saling melengkapi,” tandasnya.   

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here