Garda Bangsa Jatim Apresiasi Langkah Bupati Bojonegoro yang Siap Akui Jembatan Glendeng

Berita Jatim
Dihan Syahri, Foto Istimewa

Liputanjatim.com – Sekretaris Garda Bangsa Jawa Timur, Dihan Syahri buka suara terkait permasalahan pada Jembatan Glendeng yang menghubungkan dua Kabupaten Bojonegoro-Tuban ini.

Sebagai putra daerah Bojonegoro, Brodi sapaan akrabnya merasa prihatin terhadap akses pada jembatan tersebut yang ditutup total karena kontruksi bangunan yang tidak memungkinkan untuk dilewati.

Namun, kekhawatirannya itu kini sudah terjawabkan, sebab Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sudah bersedia menerima aset jembatan yang dibangun pada 1990 an itu sebagai miliknya.

“Alhamdulillah, kini jembatan yang sebelumnya tidak bertuan ini sudah menemui titik terang. Pemkab Bojonegoro sudah siap menerima aset jembatan Glendeng,” kata Brodi saat dikonfirmasi, Rabu (29/6/2022).

Mantan aktivis PMII ini mengapresiasi terhadap langkah Pemkab Bojonegoro khususnya Bupati Anna Mu’awanan yang siap menerima aset tersebut. Menurutnya, Bupati Anna sangat peduli dan bergerak cepat terhapa apa yang menjadi suara masyarakat.

“Ini tentunya tidak lepas dari sikap Ibu Anna yang betul-betul mendengarkan aspirasi masyarakatnya. Tentunya jika permasalahan jembatan ini sudah klir, pasti Pemkab Bojonegoro akan segera melakukan perbaikan sehingga nantinya jembatan Glendeng kembali bisa beroperasi,” tuturnya.

Jika jembatan tersebut sudah beroperasi kembali, Lanjut Brodi, tentunya akan mengangkat perekonomian di sekitarnya. Sebab selama jembatan tersebut ditutup total, ia melihat perekonomian disekitarnya melesu.

“Ya pasti akan kembali memperlancar lalu lalang pengendara yang efek dominonya akan menaikkan perekonomian. Sebab jembatan Glendeng ini berada pada jalur fital Kabupaten Bojonegoro-Tuban,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi 1 DPRD Tuban, Fahmi Fikroni mengabarkan bahwasanya Pemkab Bojonegoro sudah siap mengakui kebaradaan aset Jembatan Glendeng.

“Syukur Alhamdulillah akhirnya persoalan Jembatan Glendeng sudah klir, Bupati Bojonegoro bersedia menerima aset. Keberadaan jembatan yang usianya kisaran 32 tahun itu vital menunjang perekonomian masyarakat,” ujar Fahmi.

Ada tiga poin yang akan ditindaklanjuti setelah permasalahan jembatan tersebut klir. Yang pertama pihaknya akan mengkonsultasikan ke kementrian, dalanjutkan penghitungan aset keseluruhan, dan terakhir penyerahan aset.

“Komisi 1 DPRD Tuban juga telah melakukan kunjungan ke DPU Bina Marga Jatim. Alhamdulillah malam ini, progres penanganan Jembatan Glendeng berjalan sesuai tahapan,” imbuhnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here