Liputanjatim.com – Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Wahju Nur Hidayat, menyoroti kondisi terkini proyek pembangunan Taman Bahari Mojopahit (TBM) yang dinilai belum memberikan hasil yang signifikan, meskipun telah menelan anggaran puluhan miliar rupiah.
Menurutnya, proyek tersebut seharusnya sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, namun kenyataannya justru menimbulkan sejumlah persoalan baru di lapangan.
Politisi PKB ini, menjelaskan bahwa kawasan TBM hingga saat ini masih mengalami masalah genangan air yang cukup serius, terutama saat hujan deras mengguyur.
Hal ini cukup memprihatinkan, mengingat sebelumnya DPRD melalui Komisi II sudah memberikan rekomendasi kepada pihak eksekutif untuk segera memperbaiki sistem drainase dan infrastruktur di sekitar TBM agar tidak terjadi genangan.
“Tempo hari kami (Komisi II) sudah minta untuk diperbaiki agar tidak timbul genangan. Tapi kondisinya sekarang kok seperti tambah parah,” kata Wahju, Kamis (5/6/2025).
Wahju mengingatkan bahwa pada akhir tahun 2024 lalu, kawasan TBM bahkan sempat terendam banjir. Banjir tersebut tak hanya menggenangi area taman, tetapi juga meluas hingga ke empat kelurahan di Kota Mojokerto.
“Nggak tahu apakah faktor debit hujan yang terlalu tinggi atau bagaimana, tapi yang jelas kok bisa terkena banjir,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Wahju menyayangkan proyek berskala besar ini belum juga dimanfaatkan secara maksimal, padahal pembangunan tahap demi tahap telah dilakukan sejak 2023 dan terus berlanjut di 2024.
Menurutnya, proyek sebesar TBM seharusnya sudah memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama dalam hal pariwisata.
“Karena sudah menggunakan anggaran, kami juga mendorong agar itu (TBM) segera bisa dimanfaatkan,” pungkasnya.