Liputanjatim.com – Konsolidasi politik menjelang pemilu 2024 tidak hanya dilakukan oleh partai politik yang akan berkontestasi, namun juga dilakukan oleh masyarakat sebagai pemilik suara. Konsolidasi politik oleh masyarakat yang mengatasnamakan Perempuan NU adalah penjaringan aspirasi sosok tokoh yang akan didorong dan didukung sebagai calon presiden atau wakil presiden 2024 mendatang. Tokoh yang dimaksud adalah Gus Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB.

“Poin pentingnya adalah Gus Muhaimin peduli perempuan, tidak kalah penting juga, Gus Muhaimin adalah NU, kita sangat rindu dan ingin punya presiden asli warga NU,” kata Nur Ambariyah, Koordinator Perempuan NU Sidoarjo.

Animo dan harapan perempuan NU di wilayah Jawa Timur tersebut tampaknya juga dibaca dan dicermati oleh para petinggi PKB Jawa Timur. Sekretaris DPW PKB Jawa Timur Anik Maslachah misalnya, menyambut hangat dukungan dan aspirasi perempuan NU Jawa Timur untuk Gus Muhaimin. Baginya, sebuah kewajaran jika komunitas perempuan sangat menginginkan Ketua Umum PKB untuk maju sebagai capres. Selain kepedulian dengan isu-isu perempuan, tentu karena adanya rasa saling memiliki, saling peduli dan saling mendukung sesama warga NU.

“Karena kami ini warga NU, dan NU jumlahnya sangat besar, sekitar 54% dari populasi umat islam di Indonesia. Sedangkan Gus Muhaimin adalah bagian dari kami, cucu Mbah Bisri Syansuri salah satu pendiri NU. sudah saat nya NU memimpin,” katanya, Minggu (26/6/2022).

Kekuatan arus bawah yang kian menguat, utamanya dari kalangan perempuan NU kata Anik, menjadi motivasi partainya untuk terus bekerja mengkampanyekan Gus Muhaimin Capres 2024. “Bagaimana pun aspirasi terus kami perjuangkan tidak bisa ditawar, Gus Muhaimin Capres, bukan cawapres,” sambungnya.