Liputanjatim.com – DPRD Provinsi Jawa Timur resmi meluncurkan kanal aspirasi masyarakat bertajuk ‘CUAN’ (Curhato Nang Dewan), bertepatan dengan penyelenggaraan Pasar Rakyat di Lapangan Bola Desa Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jumat (3/10/2025).
Acara tersebut dibuka langsung oleh Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sri Wahyuni, dan dihadiri ribuan warga Bojonegoro. Turut hadir Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, Wakil Bupati Nurul Azizah, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 Provinsi Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Sri Wahyuni menjelaskan bahwa program ‘CUAN’ merupakan platform komunikasi dua arah yang bisa diakses masyarakat melalui nomor telepon 0813-3838-1388.
Program ini, kata Sri Wahyuni, digagas untuk membuka ruang komunikasi yang lebih intens dan tanpa sekat antara masyarakat dan wakil rakyat.
“Selama ini relatif masih ada hambatan komunikasi antara masyarakat dan Dewan dalam memperoleh perlindungan maupun solusi,” ujar Sri Wahyuni.
Ia menambahkan, di tengah kondisi perekonomian global yang sedang melemah, komunikasi antara masyarakat dan dewan menjadi hal yang semakin penting.
“Padahal, di tengah kondisi perekonomian global yang melemah seperti saat ini, sangat dibutuhkan komunikasi yang lebih intens dan terarah dengan masyarakat,” tegas wakil rakyat dari Fraksi Partai Demokrat itu.
Sri Wahyuni menyoroti fenomena masyarakat yang kerap menyalurkan aspirasi secara emosional di media sosial tanpa verifikasi informasi.
“Seringkali masyarakat lebih memilih cara instan dengan menyampaikan uneg-uneg secara emosional, bahkan tak jarang informasi yang belum terverifikasi tersebar luas di media sosial, yang tujuannya terkadang agar viral tanpa alur pemecahan masalah yang jelas,” ujarnya.
Karenanya, lanjut dia, DPRD Jatim menghadirkan platform ‘rumah curhat’ yang terstruktur agar penyampaian aspirasi masyarakat bisa lebih akurat dan produktif.
“Karenanya, agar tidak kalah oleh derasnya arus media sosial, perlu dihadirkan platform rumah curhat yang tepat bagi masyarakat dengan mekanisme kroscek sehingga solusi yang diberikan benar-benar akurat. Lewat CUAN inilah kita berharap penyampaian aspirasi masyarakat bisa tersalurkan dengan lancar dan membuahkan solusi yang tepat,” imbuhnya.
Melalui platform CUAN, setiap laporan masyarakat akan ditindaklanjuti secara cepat. DPRD Jatim akan mengarahkan aduan ke komisi terkait untuk segera dicarikan solusi terbaik.
“Kita pastikan bahwa curhatan yang disampaikan akan diproses. Seperti selama ini jika ada masalah, masyarakat datang ke dewan untuk mengadu. Kemudian ditindaklanjuti dengan hearing dengan menghadirkan pihak-pihak yang terkait. Nah lewat CUAN ini prosesnya akan lebih mudah dan lebih dekat,” tegasnya.
Selain peluncuran CUAN, Pasar Rakyat juga menjadi ajang pesta rakyat yang berlangsung selama tiga hari, 3–5 Oktober 2025, di Lapangan Bola Desa Padangan.
Acara ini menghadirkan hiburan gratis untuk masyarakat Jawa Timur, dengan penampilan Guyon Waton Mr Jono dan Joni pada malam pembukaan, dilanjutkan Cak Percil Cs dan Yunna Amora pada 4 Oktober, serta Cak Sodiq, Uinoqi Entertainment, dan Show Magical Firework pada penutupan tanggal 5 Oktober 2025.
“Suasana malam ini sungguh istimewa. Ribuan masyarakat hadir, UMKM tumpah ruah menampilkan produk terbaiknya, seni budaya Bojonegoro ikut menyemarakkan, dan kita semua larut dalam suasana Pesta Rakyat,” ungkapnya penuh semangat.
Menurut Sri Wahyuni, kegiatan ini menggambarkan wajah pembangunan Jawa Timur yang tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga menumbuhkan semangat kebersamaan dan kemandirian ekonomi rakyat.
“Inilah wujud nyata bahwa pembangunan Jawa Timur tidak hanya tentang infrastruktur fisik, tetapi juga tentang ruang kebersamaan, pemberdayaan, dan kemandirian ekonomi rakyat,” lanjutnya.
Sri Wahyuni juga menegaskan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Jawa Timur, dengan kontribusi lebih dari 90 persen terhadap aktivitas ekonomi daerah.
“Sebagaimana kita ketahui, UMKM adalah tulang punggung perekonomian Jawa Timur. Lebih dari 90% aktivitas ekonomi kita digerakkan oleh pelaku UMKM. Mereka inilah para pejuang ekonomi yang tangguh, bahkan saat krisis melanda UMKM tetap berdiri menjadi penopang keluarga sekaligus penggerak ekonomi daerah,” tegasnya.
Ia menutup sambutannya dengan menyerukan agar semangat pemberdayaan ekonomi rakyat terus dijaga melalui kegiatan seperti Pasar Rakyat.
“Karena itu, Pasar Rakyat ini bukan sekadar panggung perayaan, melainkan komitmen kita bersama untuk terus berpihak pada UMKM, petani, nelayan, pedagang kecil, dan seluruh lapisan masyarakat yang setiap hari berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga,” pungkasnya.