Liputanjatim.com – Pemerintah Kabupaten Jember mengambil langkah cepat merespons kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Bupati Jember, Muhammad Fawait, resmi menerbitkan Surat Edaran (SE) yang mengatur kebijakan belajar dari rumah untuk pelajar serta sistem kerja dari rumah atau Work From Home (WFH) bagi sebagian pegawai Pemkab.
“Kami memutuskan untuk mengeluarkan surat edaran. Para pelajar di Jember boleh mengikuti kegiatan belajar secara daring-online,” ujar Bupati Jember, Muhammad Fawait, Selasa (29/7/2025).
Kebijakan belajar dari rumah ini diterapkan untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), karena keduanya berada di bawah kewenangan Dinas Pendidikan Kabupaten Jember.
Sementara itu, untuk jenjang pendidikan menengah atas seperti SMA dan SMK, Bupati Fawait menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu hasil koordinasi antara Dinas Pendidikan Kabupaten dan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
“Dispendik akan berkoordinasi dengan Cabdin Provinsi, yang membawahi SMA di Jember,” jelasnya.
Di sisi lain, Pemkab juga memberikan fleksibilitas kepada para ASN yang tidak berhubungan langsung dengan pelayanan publik agar dapat bekerja dari rumah. Hal ini dinilai penting untuk menekan mobilitas dan penggunaan BBM.
“Kami juga mengeluarkan SE untuk Pemkab yang tidak bersinggungan langsung dengan masyarakat. Juga kami berikan kesempatan untuk bekerja dari rumah,” tutur pria yang akrab disapa Gus Fawait.
Dalam upaya memastikan pasokan BBM, Pemkab Jember akan terus melakukan pemantauan di lapangan. Gus Fawait bahkan akan turun langsung ke SPBU untuk melihat situasi secara nyata serta menindaklanjuti dengan mengirim surat resmi ke Pertamina.
“Kami akan terus memantau setiap hari, besok kami akan turun ke bawah untuk memantau SPBU, sekaligus akan berkirim surat kepada Pertamina pusat, agar Jember di prioritaskan,” paparnya.
Saat ditanya terkait operasional kendaraan ambulans di tengah krisis ini, Gus Fawait menegaskan bahwa kendaraan layanan darurat seperti ambulans menjadi prioritas utama dalam distribusi BBM.
“Kami sudah menjamin, bahwa ambulans kita akan mendapatkan prioritas. Jadi, mobilitas ambulans kita aman,” tandasnya.
Bupati Fawait juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mencari solusi atas krisis BBM ini demi kepentingan masyarakat luas.
“Kami akan mencari jalan keluar dari krisis BBM ini secara bersama-sama. Kami akan cari solusi sebaik mungkin untuk masyarakat Jember,” pungkasnya.