MU Nyaris Juara, Tottenham Raih Gelar Liga Europa yang Telah Lama Dinanti

0

Liputanjatim.com – Harapan Manchester United untuk menutup musim dengan trofi Liga Europa harus pupus di partai puncak. Di final yang berlangsung di San Mamés, Bilbao, Kamis (22/5/2025) dini hari WIB, Setan Merah harus mengakui keunggulan Tottenham Hotspur dengan skor tipis 0-1.

Gol tunggal Brennan Johnson di penghujung babak pertama menjadi penentu kemenangan Spurs dalam laga bertajuk All-English Final ini. Bagi Tottenham, hasil ini sangat berarti, mengakhiri penantian panjang akan gelar dan mempersembahkan trofi Eropa pertama dalam empat dekade terakhir.

Laga final berjalan dengan tensi tinggi namun minim peluang di babak pertama. Kedua tim tampil disiplin dan lebih banyak bermain aman, sehingga tidak banyak tercipta peluang emas.

Namun, satu momen menentukan muncul jelang turun minum. Tottenham menyerang dari sisi kiri lewat Pape Matar Sarr, yang mengirimkan umpan silang ke dalam kotak penalti. Bek MU, Luke Shaw, gagal menghalau bola dengan sempurna, si kulit bundar malah memantul mengenai Brennan Johnson, yang langsung menyambarnya menjadi gol. Blunder kecil ini menjadi sangat fatal, mengubah arah pertandingan.

Tertinggal satu gol, Manchester United mencoba tampil lebih menyerang di babak kedua. Peluang demi peluang tercipta, termasuk dari kaki Rasmus Hojlund dan Bruno Fernandes. Namun solidnya pertahanan Tottenham dan penampilan gemilang kiper Guglielmo Vicario membuat MU frustrasi.

Manajer MU pun melakukan sejumlah pergantian pemain, termasuk memasukkan Alejandro Garnacho dan Joshua Zirkzee demi menambah daya gedor. Meski tekanan meningkat, pertahanan Spurs tetap tak tergoyahkan hingga peluit akhir berbunyi.

Bagi Tottenham, kemenangan ini memiliki arti yang sangat besar. Ini adalah trofi Eropa pertama mereka sejak menjuarai Piala UEFA pada tahun 1984. Selain itu, ini juga menjadi gelar pertama Spurs dalam 16 tahun terakhir, sejak menjuarai Piala Liga Inggris pada 2008.

Keberhasilan ini tak hanya menghapus predikat “tim tanpa trofi” yang selama ini melekat, tapi juga membuka jalan bagi Tottenham untuk tampil di Liga Champions musim depan.

Bagi Manchester United, hasil ini menjadi akhir yang pahit dari perjalanan yang nyaris sempurna. MU tampil tanpa kekalahan sejak fase grup hingga semifinal, dan datang ke final dengan status favorit. Namun, satu kesalahan kecil dan kurang tajamnya penyelesaian akhir membuat mereka gagal membawa pulang trofi.

Kekalahan ini menambah tekanan bagi skuad asuhan Erik ten Hag, yang musim ini juga gagal bersaing di papan atas Premier League.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini