Pagelaran Festival Banjir Tahu, Cak Thoriq : “Jangan Pandang Tahu Sebelah Mata”

Bupati Lumajang Thoriqul Haq bersama wakilnya Indah Amperawati saat hadiri "Festival Banjir Tahu" di Desa Kunir Kidul (Foto : istimewa)

Lumajang – Ribuan warga banjiri pagelaran “Festival Banjir Tahu” yang dilaksanakan selama dua hari di  Lapangan Desa Kunir Kidul Kec. Kunir Kabupaten Lumajang, Minggu (28/10/2918) malam. Berbagai macam produk olahan tahu dari berbagai UMKM memenuhi lokasi acara.

“Ini festival kedua setelah tahun lalu juga sukses diadakan. Di festival tahun ini, kami susun 16.207 buah  tahu ukuran kecil,  membentuk tumpeng setinggi 6 meter dan lebar 3 meter,” kata Kepala Desa Kunir Kidul, Hasyim Nawawi.

Puncak Fesitival tahu dibuka langsung oleh Bupati Lumajang Thriqul Haq yang hadir bersama wakilnya Indah Amperawati. Cak Thoriq, sapaan akrab Bupati Lumajang itu mengaku kagum dan berterimakasih atas inisiatif warga Kunir Kidul dengan menggelar festival tahu. Dia juga berharap ajang ini menjadi salah satu rangkaian rutin agenda peringatan hari jadi Lumajang.

“Ini desanya banjir tahu tapi banjir yang menguntungkan, karena bisa makin membuat terkenal dan menarik pengunjung luar daerah untuk datang,” ungkapnya.

Cak Thoriq berharap, adanya festival tahu di Desa Kunir Kidul akan membuka mata banyak orang bahwa usaha rakyat seperti tahu, tidak boleh dipandang sebelah mata. Dengan kreasi dan ketekunan, tahu pun bisa menjadi olahan yang bergengsi dan tak kalah dengan makanan manca.

Politisi PKB itu juga berharap, festival tahu seperti yang dilakukan di desa Kunir Kidul itu dapat dicatat sebagai rekor baru di Museum Rekor Indonesia (MURI). “Karena saya melihat, tidak ada daerah lain membuat acara yang semua serba tahu begini,” ujar Cak Thoriq.

Festival Tahu itu bertambah menarik dengan adanya pameran aneka makanan yang diolah melalui bahan tahu. Tidak hanya itu pertunjukan seni rakyat, tarian khas Lumajang menambah kemeriahan acara yang sudah dua kali digelar di lumajang, dilanjutkan penyerahan tumpeng ageng tahu dari kepala desa ke bupati Lumajang. Acara ini kemudian ditutup dengan arak-arakan tumpeng tahu yang menjadi rebutan warga di sepanjang jalur yang dilalui. [aw]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here