Harga Komoditas Cabai Merangkak Naik Di Pasar Tradisional Ngawi

Ilustrasi pedangan cabai di pasar tradisional

Liputanjatim.com – Memasuki tahun 2020, harga cabe di pasar tradisional Kabupaten Ngawi melonjak tajam. Hal ini dikarenakan pasokan cabe yang menipis sementara kebutuhan semakin meningkat.

Hal ini diungkapkan langsung oleh pedagang komoditas cabe, Astuti, mengatakan kenaikan harga cabe terjadi pada semua jenis cabe mulai dari cabe rawit, merah besar, dan keriting. Namun kenaikan paling tinggi untuk jenis cabe rawit.

“Naik karena sedikitnya pasokan dari pedagang besar dan petani. Stok di pasaran minim sedangkan kebutuhan banyak,” ungkap Astuti kepada wartawan, Jumat (17/1/2020).

Pada akhir tahun 2019 dan awal tahun 2020, harga cabe berada di kisaran Rp 30.000 –an per kilogram. Kemudian naik di kisaran harga Rp 40.000 hingga Rp 50.000 per kilogram.

“Sekarang cabai rawit sudah di kisaran Rp 70.000 hingga Rp 72. 000 per kilogram,” ungkap Astuti.

Sementara cabai merah besar naik bertahap dari kisaran Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per kilogram menjadi Rp 56.000 per kilogram. Hal itu berlaku sama untuk harga cabai keriting yang berada di kisaran Rp 57.000 per kilogram.

Berkenaan dengan kenaikan tersebut, Kepala UPT Pengelola Pasar Besar Ngawi Nur Indah tidak menyangkal dengan kenaikan harga kebutuhan pokok seperti komoditas cabe tersebut. Hal itu menurutnya dikarenakan faktor cuaca saat ini yang tak menentu.

“Akhir-akhir ini cuaca sering tidak menentu sehingga pasokan cabai dan komoditas sayuran lainnya dari sejumlah daerah tersendat,” jelasnya.

Meski sedang mengalami kenaikan, sambung Nur, pihaknya akan berusaha agar stok komoditas pangan di pasaran tidak sampai mengalami kelangkaan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here