Bunda Indah Blusukan ke Pasar Tempat Kelahirannya Bersama Cak Thoriq

Pasangan Cabup-Cawabup, Lumajang, Cak Thoriq dan Bunda Indah, saat blusukan ke Pasar Besar Lumajang, 21 Januari 2018. Foto Istimewa

Lumajang, Liputanjatim.com – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati (Cabup-Cawabup), Cak Thoriq dan Bunda Indah, blusukan ke Pasar Besar Lumajang pagi tadi, 21 Januari 2018. Pasar tersebut adalah pasar paling besar di Kabupaten Lumajang, yang menjadi tempat bertemunya seluruh pedagang pasar seKabupaten Lumajang.

Kunjungan Bunda Indah tersebut, sekaligus bernostalgia pada masa kecilnya, karena di Pasar Besar Lumajang ini adalah tempat kelahiran Bunda Indah.

“Saya 50 Tahun hidup di pasar ini, jadi hampir 70% pedagang disini mengenal kami. Akan tetapi,  disini juga banyak pedagang yang baru. Jadi, kalo ada yang bilang saya ke pasar ini hanya pencitraan saja,  itu salah. Karena saya dari kecil dulu sudah hidup di pasar ini, Bermain dan berlarian bersama warga pasar. Maka dari itu saya hadir disini,  mereka sudah terbiasa berkomunikasi dengan saya tanpa canggung,” ujar Bunda Indah dalam blusukannya di pasar besar Lumajang.

Perlu diketahui, aktifitas Pasar Besar ini mulai malam pukul 00.00 Wib hingga pukul 10.00 Wib. Dimana malam hari biasanya para pedagang sayur berkumpul melakukan transaksi dan kemudian pagi harinya para pembeli datang untuk berbelanja baik berupa sayur ataupun kebutuhan dapur lainnya.

“Kalo malam seluruh pedagang pasar (welijo)  ngambilnya di pasar ini.  Baru pagi para pembeli berkumpul disini” jelas Cak Thoriq di sela-sela perbincangannya dengan awak media.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk Pasar ini. Mulai dari pengelolaan sampahnya hingga kebersihan lingkungan.  Pasar ini pertama kali di sentuh dan dibangun pada jaman Alm. Bupati Sjahrazad masdar. baik lantai maupun struktur gedung yang seringkali bocor dan membuat becek lingkungannya ketika musim hujan.

“Pada prinsipnya, pasar ini harus bersih, yang belum keramik harus dikeramik, tidak perlu dibangun hingga lantai 2 apalagi lantai 3 karena Pedagangnya tidak akan mau,  saya kenal betul pedagang disini.  mereka tidak akan mau dipindahkan dari sini.  karena mereka yakin dititik koordinat itulah mereka dapat rezeki” jelas Bunda Indah.

Cak Thoriq juga menambahkan, “Kalau di tata, dirapikan, yang kotor dibersihkan,  pengelolaannya diperbaiki, kemudian sampahnya ditempatkan yang benar, di kasih tempat sampah di beberapa titik supaya sama-sama nyaman antara pembeli dan penjual yang berada di pasar ini.  Maka seluruh pengunjung pasar ini, akan sama-sama nyaman berada di lingkungan pasar,” ungkapnya.

Kedua pasangan tersebut selalu terlihat mesrah dan saling mengisi kekurangan satu sama lain. Sehingga masyarakat yang berada dalam pasar tersebut begitu antusias untuk berkeluh kesah dan bercanda tanpa batas apapun.[ib]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here