Penguatan Empat Pilar Kebangsaan Jadi Fokus Gus Halim di Mojokerto

0
Anggota DPR RI Abdul Halim Iskandar saat memaparkan materi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.

Liputanjatim.com Upaya memperkuat pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai dasar berbangsa dan bernegara terus digencarkan oleh Anggota DPR RI Abdul Halim Iskandar. Dalam agenda Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang digelar di Kabupaten Mojokerto, Sabtu (05/07/2025), Gus Halim menekankan pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.

Menurutnya, tantangan kebangsaan di era digital dan globalisasi semakin kompleks, sehingga dibutuhkan fondasi ideologis yang kuat agar masyarakat tidak mudah terpecah atau terpengaruh oleh narasi yang bertentangan dengan semangat persatuan.

“Empat pilar ini bukan sekadar dokumen konstitusional atau semboyan, tapi fondasi hidup berbangsa. Warga negara Indonesia harus paham maknanya dan mengamalkannya dalam keseharian,” ujar mantan Menteri Desa PDTT itu di hadapan puluhan peserta yang hadir.

Gus Halim menyampaikan, pemahaman terhadap empat pilar kebangsaan akan memperkuat karakter bangsa yang toleran, gotong royong, dan menjunjung tinggi keadilan sosial. Ia juga menyebut bahwa penguatan nilai-nilai tersebut menjadi solusi fundamental atas berbagai persoalan nasional, termasuk konflik sosial, disintegrasi, dan melemahnya kepedulian sosial di masyarakat.

Dalam kegiatan itu, Gus Halim juga membuka ruang dialog dengan masyarakat. Berbagai isu strategis seperti pendidikan, kesejahteraan sosial, hingga pemerataan pembangunan di desa-desa mengemuka dalam diskusi. Ia merespons dengan menegaskan bahwa pembangunan yang sukses hanya dapat dicapai jika masyarakat memiliki kesadaran ideologis yang utuh.

“Ketika warga memiliki kesadaran terhadap nilai-nilai kebangsaan, maka mereka akan menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong pembangunan yang berkeadilan,” tegasnya.

Ia mencontohkan, program pembangunan berbasis kearifan lokal akan jauh lebih efektif jika masyarakat memahami bahwa semangat tersebut sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan begitu, pembangunan tidak sekadar fisik, tetapi juga membangun mentalitas dan karakter bangsa.

Selain itu, Gus Halim juga mengingatkan pentingnya menjaga harmoni dan toleransi di tengah keberagaman. Ia mengajak masyarakat untuk terus menjunjung Bhinneka Tunggal Ika sebagai identitas pemersatu di tengah perbedaan suku, agama, dan budaya.

Acara sosialisasi ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendekatkan nilai-nilai dasar kebangsaan kepada masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan. Dengan melibatkan langsung konstituen dalam diskusi, diharapkan kesadaran politik dan nasionalisme masyarakat dapat tumbuh secara organik.

“Dalam kehidupan berbangsa, jangan sampai kita kehilangan arah. Empat pilar ini adalah kompas kita bersama. Kalau ini terus kita pegang, bangsa ini akan tetap kokoh meskipun diterpa badai zaman,” pungkas Gus Halim.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini