1000 SPPG Diluncurkan di Bangkalan, Kepala BGN: Hampir 65% Kebutuhan Gizi Santri Terpenuhi

0

Liputanjatim.com – Pemerintah resmi meluncurkan pembangunan 1000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk Pesantren  sebagai bagian dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dipusatkan di Pondok Pesantren Syaikhona Kholil, Bangkalan. 

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan rasa syukur atas peluncuran program strategis ini. Acara ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan pemenuhan gizi santri serta memberdayakan pesantren sebagai pusat ketahanan pangan nasional.

“Alhamdulillah hari ini kita masih diberi nikmat panjang umur, nikmat kesehatan, sehingga dapat berkumpul bersama dalam rangka peletakan batu pertama peluncuran pembangunan 1000 SPPG yang dipusatkan di Pondok Syakhona Kholil ini,” ungkapnya dalam sambutannya, Senin (26/5/2025).

Ia menambahkan bahwa program ini ditargetkan menyentuh 82,9 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia pada tahun ini, termasuk 5 juta santri. “Jadi santri dan sekolah keagamaan lainnya termasuk penerima manfaat, dan dengan dibangunnya 1.000, total nanti akan ada 1.142 SPPG. Itu artinya hampir 65% kebutuhan santri sudah bisa terpenuhi dan insyaAllah seluruh penerima manfaat akan kami kejar di akhir 2025,” tegas Dadan.

Sementara itu, Ketua Komite Percepatan Pemberdayaan Masyarakat, Badrut Tamam, turut menyoroti efek domino dari program ini. Menurutnya, MBG bukan hanya menjawab kebutuhan gizi, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang luas. 

“Selain dampak pemenuhan gizi yang kita harapkan, tentu ada dampak lain yang tidak kalah penting, yaitu dampak ekonomi. Di situlah cerdasnya Presiden Prabowo, satu program memiliki multi dampak. Ada dampak pemenuhan gizi bagi siswa dan santri, ada dampak ekonomi bagi rakyat,” jelasnya.

Ia memaparkan bahwa berdasarkan data dari Kementerian Agama RI, Indonesia saat ini memiliki 41.599 pesantren dan sekitar 4.847.197 santri, yang berarti sekitar 31,6% dari jumlah santri nasional akan tersentuh program ini. Dengan begitu, menurutnya program ini semata-mata untuk memfasilitasi pesantren dan mensukseskan program pemerintah. 

“Dengan niat pertama memfasilitasi pesantren dan kiai, kedua memfasilitasi santri, dan ketiga, bismillah ikut mensukseskan program pemerintah,” tambahnya.

Peluncuran ini juga mendapat dukungan penuh dari Menteri Koordiantor Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, yang menjadi inisiator dalam program SPPG untuk pesantren. Menurutnya, pembangunan ini akan menjadi langkah awal kemaslahatan bagi pesantren.

“Di bawah bimbingan Bapak Muhaimin Iskandar untuk mewujudkan SPPG 1000 pesantren, launching pembangunan ini di PP Syaikhona Kholil Bangkalan diharapkan menjadi awal dari kemaslahatan pesantren dan santri yang bisa terwujud dengan nyata,” ujar Badrut.

Per hari ini, tercatat sebanyak 1.341 pesantren di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, dan Banten telah mengajukan izin untuk bergabung dalam program SPPG. “Mudah-mudahan 1.341 ini di tahun 2025 bisa terwujud berkat kolaborasi dan kerjasama antar kita semua,” pungkasnya.

Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi lintas sektor, pembangunan 1000 SPPG untuk pesantren ini diharapkan mampu menjadi fondasi kuat bagi ketahanan gizi nasional dan pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren di Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini