Liputanjatim.com – Tren peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara tetangga turut menjadi perhatian anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Arzeti Bilbina. Ia meminta pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran virus yang masih ada di tengah masyarakat.
“Pemerintah harus segera mengambil tindakan konkret untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Ini termasuk memperkuat sistem pelacakan, memastikan ketersediaan alat pelindung diri bagi tenaga medis, dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan,” ujar Arzeti, Senin (2/6/2025).
Negara-negara seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura tengah mengalami lonjakan signifikan kasus Covid-19. Di Indonesia sendiri, tren peningkatan kasus juga tercatat sepanjang tahun 2025. Berdasarkan data terbaru, sebanyak 70 orang dinyatakan positif terinfeksi virus tersebut.
Politisi yang juga dikenal sebagai mantan model ini menekankan pentingnya upaya preventif dan responsif yang harus dilakukan secara cepat dan terkoordinasi. Maka dari itu, ia mendorong Kementerian Kesehatan dan instansi terkait untuk meningkatkan pelacakan kasus, memperluas kapasitas testing, serta memastikan bahwa fasilitas kesehatan dalam kondisi siap siaga.
Tak hanya itu, Arzeti juga mengingatkan perlunya perhatian khusus kepada kelompok rentan, yang berisiko tinggi jika terpapar Covid-19. “Kita tidak boleh lengah. Meskipun situasi sudah membaik, lonjakan kasus ini menunjukkan bahwa virus masih ada di sekitar kita. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menanggulangi pandemi ini,” tambahnya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak lengah dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan. “Masyarakat harus tetap waspada. Apalagi di negara tetangga, kasus Covid-19 mengalami kebaikan,” beber Arzeti.
Data dari negara-negara tetangga menunjukkan lonjakan yang cukup mencemaskan. Pemerintah Thailand mencatat lebih dari 16.600 kasus baru dan enam kematian dalam periode 4–10 Mei. Di Singapura, kasus meningkat tajam menjadi 14.200 kasus selama 27 April–3 Mei, naik dari 11.100 kasus pada pekan sebelumnya. Sebanyak 133 pasien tercatat dirawat di rumah sakit.
Sementara itu, Malaysia mencatat total 11.727 kasus sejak Januari hingga 10 Mei 2025. Meski sempat tinggi di awal tahun, angka kasus di Malaysia cenderung menurun dan stabil dalam beberapa minggu terakhir.