Liputanjatim.com – Bupati Jember, Muhammad Fawait, menyebut bahwa petani menjadi pahlawan swasembada pangan di Indonesia. Oleh karena itu, Pemkab Jember ke depan akan memberikan perhatian yang lebih kepada petani.
Hal itu disampaikan dalam Dialog Interaktif Dalam Studio dengan tema “Mewujudkan Ketahanan Pangan di Tengah Kebijakan Efisiensi Anggaran”, yang digelar di Auditorium Ir. Soetomo LPP RRI Jember.
“Memastikan ketersediaan stok bibit, benih, dan alat” ungkapnya, pada Kamis (22/5/2025).
Terkait optimalisasi lahan, Gus Fawait optimis untuk menjadikan petani di Jember sebagai petani modern.
Melalui program pemberian 20.000 beasiswa diharapkan ada regenerasi petani dengan kualitas unggul dan kompeten.
“Anak petani di Kabupaten Jember harus menjadi petani yang berkualitas. Maka, salah satu kebijakan di sektor pangan kami menggandeng akademisi untuk meningkatkan mutu anak didik Jember,” terangnya.
Selain menggandeng pihak akademi, kata bupati, Bulog juga menjadi garda terdepan dalam mewujudkan kedaulatan pangan di Kabupaten Jember.
Dalam hal ini, Pemkab Jember membentuk koperasi merah putih untuk membantu bulog menyerap hasil gabah petani.
“Seperti yang sudah saya sampaikan pada agenda Pro Gus’e bahwa Pemkab Jember melalui Dinas Koperasi sudah menyelesaikan pembentukan pengurus Koperasi Merah Putih di setiap desa dan kelurahan. Selanjutnya, koperasi akan dilegalisasi menunggu keputusan Kemenkum HAM,” ujar bupati.
Untuk diketahui, Dialog interaktif ini menjadi ruang diskusi publik yang membahas tantangan dan solusi terkait pemenuhan kebutuhan pangan di tengah keterbatasan anggaran pemerintah.
Digelar dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional 2025 dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube RRI Jember.
Selain Bupati Fawait, dialog juga menghadirkan pembicara lain diantaranya adalah guru besar Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir. Soetriono., MP dan Kepala Bulog Jember M. Ade Saputra.
