Sosok Almarhumah Nyai Aisyah di Mata Gus Ipul

mendiang almarhumah Nyai Aisyah Hamid Baidlowi binti KH Abdul Wahid Hasyim

Liputanjatim.com – Berita tentang meninggalnya Nyai Hj. Aisyah Hamid Badlowi, adik kandung Presiden RI ke-4 alm Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada hari Kamis (8/3) tak pelak membuat semua orang berduka. Ketua  Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) periode 1995-2000 itu menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah sakit Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sekitar Pukul 12.30 WIB.

Nyai Aisyah merupakan salah satu tokoh perempuan yang menjadi publik figur di tahun 90-an. Sosok yang senang bersilaturahmi dengan siapa saja itu, merupakan pribadi yang bersahaja dan sederhana. Hal ini diungkapkan langsung oleh salah satu keponakan almarhumah, Syaifullah Yusuf atau yang lebih populis dikenal dengan nama Gus Ipul.

Ditemui saat proses pemakaman Almarhumah, Jum’at (9/3) Gus Ipul mengungkapkan bahwa wanita yang pernah menjadi pucuk pimpinan di salah satu banom NU itu merupakan orang yang gemar bersilaturahmi dengan semua tokoh dengan latar yang berbeda.

“ahli silaturahim, beliau itu setiap kemana, ke Jombang itu datengin semua keluarga. Datengin semua tokoh-tokoh. Tiap datang kemana saja, misalnya ada acara di satu tempat beliau tidak langsung pulang. Beliau keliling, ke beberapa tokoh, silaturahim. Yang didatengin itu bukan hanya Ulama di lingkungan Nahdlatul Ulama tapi juga ulama-ulama dari kalangan lain, bahkan tokoh-tokoh agama lain.” Tutur Cagub Jawa Timur tersebut.

Sosok yang pernah menjadi anggota DPR RI selama tiga periode tersebut (1997-2009) merupakan salah satu pejuang perempuan yang melahirkan UU tentang Kesetaraan Gender di masa jabatannya sebagai wakil rakyat.

“beliau juga pernah menjadi anggota DPR RI, yang ikut berjuang melahirkan UU kesetaraan gender, yang sekarang menjadi sesuatu, memberikan kesempatan kepada kaum perempuan untuk bisa berkiprah lebih banyak di segala bidang.” Lanjutnya menjelaskan sosok Bu Leknya tersebut.

Kini, almarhumah yang menjadi panutannya telah tiada. Maka Gus Ipul berharap agar perempuan-perempuan saat ini mampu meneruskan jasa-jasa yang telah almarhumah lakukan.

“kita kehilangan, kita berduka, mudah-mudahan lebih banyak lagi nanti kaum perempuan Indonesia yang seperti Almarhumah.” Tutur Gus Ipul mengakhiri sesi wawancara.

Selain pernah menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU, Nyai Aisyah tercatat pernah menduduki Ketua Konggres Wanita Indonesia (Kowani) periode 1990-1995, pengurus Dewan Pimpinan MUI (1995-2000), ketua umum DPP Pengajian Al-hidayah (2000-2010, dan Ketua Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional (1999-2013).[ry]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here