Restoran Di Banyuwangi Ini Gratiskan Makanananya Untuk Para Fakir Miskin

Habib Isam di depan Restoran Fakir dan Miskin miliknya (Foto: Ardian Fanani)

BANYUWANGI, Liputanjatim.com Restoran Fakir dan Miskin yang berada di Lingkungan Secang, Kelurahan dan Kecamatan Kalipuro Banyuwangi ini setiap hari Jumat selalu dipenuhi fakir miskin. Tak hanya dari lingkungan sekitar saja, fakir miskin dari luar Kelurahan dan kecamatan Kalipuro pun juga bisa menikmati sajian ala restoran ini.

Setiap Jumat, di restoran ini para fakir miskin lahap menikmati makanan yang disajikan restoran tersebut. Menu yang disajikan pun berganti-ganti, mulai makanan berbahan daging sapi, kambing, ayam, hingga ikan laut. Tak lupa sayur dan buah juga disajikan.

Sementara untuk fasilitas yang ada di sana pun juga sama seperti restoran-restoran pada umumnya. Ornamen-ornamen antik juga menambah keindahan ruangan restoran yang berukuran 7×7 meter persegi itu.

“Ada sekitar 120 fakir miskin yang setiap hari Jumat makan di restoran ini. Semua gratis dan tidak bayar,” ujar Habib Isam, pemilik Restoran Fakir dan Miskin, saat dikunjungi detikcom, Senin (20/11/2017).

Menurut Isam, tak hanya makan gratis, mereka juga diberikan santunan setiap minggunya. Santunan tersebut berupa beras dan sejumlah uang.

“Ada pula toko Fakir dan Miskin gratis. Setiap minggu para fakir, para miskin, dan anak yatim kami beri santunan berupa uang Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu,” tambahnya.

Sebelumnya, mereka yang mendapatkan santunan dan makan gratis di restoran itu, didata terlebih dahulu. Isam mengaku mendatangi sendiri masing-masing rumah fakir dan miskin serta anak yatim tersebut.

“Fakir itu tidak punya apa-apa, tidak bekerja. Sedangkan miskin masih bekerja tapi kurang. Mereka bisa makan di sini gratis,” tambahnya.

Islam mengaku tak ada tujuan khusus membuat restoran khusus fakir miskin ini. Apa yang dilakukannya hanya untuk berbagi dengan sesama

“Semua saya lakukan untuk Fi Sabilillah. Dan di dalam Al Quran semua yang dijanjikan Allah saya percaya,” ujar pria Timur Tengah yang berkewarganegaraan Australia itu.

Sementara itu, Salamah (67) mengaku senang bisa makan di restoran ini. Dia mengaku setiap Jumat selalu datang ke restoran ini. “Makannya enak gratis lagi. Tidak pernah makan di restoran. Ya baru ini merasakan suasana restoran,” ujarnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here