Liputanjatim.com – Anisatul Hamidah, kini mengemban resmi dilantik sebagai Penjabat (PJ) Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso oleh Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, dalam sebuah prosesi di Pendopo Bupati, Senin (26/05/2025).
Pelantikan ini menjadi momen penting dalam keberlanjutan sistem pemerintahan daerah, khususnya di tengah dinamika birokrasi dan tantangan pelayanan publik yang semakin kompleks.
Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Ra Hamid itu, menyampaikan bahwa pelantikan ini bukan sekadar mengisi kekosongan struktural.
Menurutnya, langkah ini adalah bagian dari ikhtiar untuk memastikan roda pemerintahan tetap berjalan efektif.
“Pelantikan ini bukan semata-mata mengisi ruang kosong dalam struktur birokrasi. Ini adalah ikhtiar kita untuk menjaga kesinambungan pemerintahan dan menjamin agenda pembangunan tetap berjalan dengan sebaik-baiknya,” kata Ra Hamid.
Ia menegaskan bahwa jabatan PJ Sekda, meskipun bersifat sementara, memiliki peran yang sangat strategis.
Sekda adalah penghubung utama antara kepala daerah dan seluruh perangkat teknis di lapangan.
“Dia adalah jantung koordinasi antar perangkat daerah. Penghubung langsung antara visi misi kepala daerah dengan pelaksana teknis. Karena itu, peran ini tidak boleh dianggap remeh,” tegasnya.
Dalam konteks birokrasi modern, Bupati menekankan pentingnya figur yang tidak hanya mampu menjaga stabilitas internal, tetapi juga mendorong efektivitas kerja seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Menurutnya, penunjukan Anisatul Hamidah bukan keputusan yang diambil secara tiba-tiba. Ia menilai Kepala Dinas Sosial P3AKB Kabupaten Bondowoso itu, telah menunjukkan kapabilitas dan integritas dalam berbagai penugasan sebelumnya.
“Saya sangat memahami bahwa Ibu Anisatul Hamidah telah menjalani berbagai tugas penting sebelumnya. Saya yakin amanah ini akan dijalankan dengan baik dan penuh tanggung jawab,” tambahnya.
Ra Hamid pun mengakui bahwa tugas sebagai PJ Sekda bukanlah pekerjaan ringan.
Tantangan dan tekanan pasti akan datang, namun dengan kolaborasi yang solid, ia optimistis Anisatul akan mampu menavigasi jabatan tersebut dengan baik.
“Yang terpenting adalah segera menyesuaikan diri, membangun komunikasi yang solid, dan menjaga stabilitas kerja birokrasi secara menyeluruh,” pesannya.
Ia juga mengajak seluruh aparatur pemerintah daerah untuk bersama-sama memperkuat etos kerja dan memperbaiki pola pelayanan kepada masyarakat.
“Mari kita bangun birokrasi yang sehat dan dinamis. Tumbuhkan budaya kerja profesional dan produktif. Jadikan ASN sebagai pelayan masyarakat, bukan penguasa yang minta dilayani,” tutur Bupati.
Tak lupa, Bupati mengingatkan bahwa tanggung jawab birokrasi bukan hanya soal realisasi anggaran atau laporan tahunan, melainkan menyangkut masa depan daerah.
“Kita bukan hanya bekerja untuk hari ini, tapi sedang menulis sejarah untuk generasi yang akan datang. Apa yang kita kerjakan hari ini akan berdampak jangka panjang bagi masa depan Kabupaten Bondowoso,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya komunikasi dan kerja sama antar dinas, serta perlunya menghapus ego sektoral demi kepentingan publik yang lebih besar.
“Koneksi yang kuat tidak cukup dibangun hanya di atas kertas. Kita butuh semangat kebersamaan, keterbukaan dialog, dan komitmen untuk saling menopang,” tegasnya.
Dirinya berharap pelantikan ini menjadi titik awal baru dalam meningkatkan performa birokrasi, serta memperkuat pelayanan yang adaptif, transparan, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
“Semoga dengan pelantikan ini, kita dimampukan untuk membangun pemerintahan yang lebih kolaboratif, lebih bersih, dan benar-benar hadir untuk masyarakat,” Pungkasnya.Â
Untuk diketahui, dengan dilantiknya Anisatul Hamidah sebagai Pj Sekda Bondowoso. Posisinya sebagai kepala dinas sementara diganti oleh Pelaksana Harian (Plh).