Puncak Harlah GP Ansor ke-88, PAC Babat Gelar Doa Bersama dan Bagi Takjil

PAC GP Ansor Babat saat apel persiapan pembagikan takjil dalam rangkaian acara Harlah GP Ansor ke-88

Liputanjatim.com – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Babat menggelar peringatan hari lahir Ansor ke-88. Peringatan Harlah organisasi sayap Nahdlatul Ulama ini mengangkat tema “Khidmat Tanpa Batas”.

Acara yang dilaksanakan sejak tanggal 23 hingga 24 April 2022 berjalan dengan khidmat. Diawali dengan membagikan 1.700 takjil ke fakir miskin, santri dan pengendara motor di simpang tiga mira dan bundaran wingko Babat. Dilajut dengan acara khotmil Quran dan Pengajian Umum serta doa oersama. Kemudian ditutup dengan pemotong Tumpeng dan buka bersama pengurus Ansor se-kecamatan Babat.

Ketua PAC GP Ansor Babat Mukhlis mengatakan, momentum harlah kita ini harus dijadikan sebagai renungan dan evaluasi dalam menjalankan roda organisasi ke depan sehingga menjadi lebih baik.

“Ansor bukan hanya sebagai simbol, bendera bahkan pakaian yang semakin kita banggakan, akan tetapi Ansor harus mempunyai ruh gerakan dan semangat juang mengembangkan organisasi dengan tuntutan zaman sekarang sehingga kebermaataannya dirasakan oleh semua elemen masyarakat”, jelas Mukhlis.

Dalam acara tersebut, dihadiri pengurs MWC NU babat, PCNU Babat, Ketua Muslimat NU, pembina Ansor Babat dan para ketua Ranting dan banser se-kecamatan Babat, serta santri Pesantren Bustanul Arifin desa Terpan babat.

Sementara itu, dalam kesempatannya Kiai Zainul pengasuh Ponpes Gilang menjelaskan, pengabdian kader Ansor tidak memiliki batasan usia dan waktu. Seberapa pun tua usianya, jika masih memiliki kekuatan, dalam diri kader Ansor tidak boleh ada kata berhenti maupun pensiun untuk mengabdi.

“Salah satu kunci berkhidmat tanpa batas itu adalah mengabdi atas dasar keikhlasan karena Allah SWT. Termasuk mendekatkan diri kepada ulama, sebab ulama merupakan sosok yang selalu dekat kepada Allah SWT. Makanya ketika kita aktif di Ansor tak lain dan tak bukan tujuannya untuk menjadi santrinya Kyai Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama. Kita berkhidmat, mengabdi tanpa batas untuk mendekatkan diri kepada ulama yang selalu dekat dengan ulama”, Kata Kyai Zainul.

Ia juga mengajak seluruh kader Ansor dan santri untuk terus berproses tanpa batas di dalam organisasi. Sebab organisasi merupakan wadah belajar untuk mengembangkan pontensi yang ada, terutama dalam merumuskan program kerja dan menata organisasi. Apalagi banyak pemimpin yang lahir melalui proses di organisasi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here